Perbedaan Kram Haid dan Kram Hamil pada Perempuan, Cowok Harus Tahu

By Grace Kencana Pranata, Selasa, 28 Mei 2024 | 16:15 WIB
Ilustrasi kram perut (dok. Stylo Indonesia)

Stylo Indonesia - Pada perempuan, mengalami kram perut bisa dikatakan menjadi hal yang biasa terjadi dalam hidupnya.

Yap, bagaimana tidak, dalam hidup perempuan, setelah mengalami menstruasi pertama sebagai tanda peralihan pubertas dalam tubuhnya, di saat usia matang akan mengalami proses kehamilan setelah dibuahi.

Nah, proses menstruasi dan kehamilan yang berkaitan dengan rahim ini seringkali menimbulkan gejala kram.

Kekuatan perempuan menahan kram sakit perut sepertinya sudah tidak perlu diragukan lagi, ya, Stylovers.

Pasalnya, setiap bulan, siklus normal datang bulan selalu menghampiri perempuan apabila rahim tidak dibuahi oleh sel sperma.

Kram perut sebagai gejala menstruasi atau kehamilan ini memiliki tanda yang mirip-mirip.

Berikut ini perbedaan kram haid dan kram hamil yang perlu kamu ketahui.

Kram sedang haid atau dismenore

Biasanya disebabkan oleh adanya kontraksi rahim untuk membantu meluruhkan lapisan rahim.

Prostaglandin, yaitu bahan kimia dalam tubuh yang meningkatkan kontraksi rahim.

Gejala yang muncul saat kram haid yaitu nyeri biasanya dimulai satu hingga dua hari sebelum menstruasi dan bisa berlangsung selama beberapa hari pertama menstruasi.

Rasa nyeri biasanya terpusat di perut bagian bawah tetapi bisa menjalar ke punggung bawah dan paha.

Rasa sakit bisa terasa seperti nyeri yang tumpul atau kram yang tajam.

Disertai dengan gejala menstruasi lain seperti pendarahan, nyeri payudara, sakit kepala, dan perubahan suasana hati.

Baca Juga: Kenapa Kram Menstruasi Bikin Ingin BAB? Ternyata Penyebabnya Ini

Area munculnya nyeri saat kram haid di seluruh perut bagian bawah dan bisa menjalar ke punggung dan paha.

Untuk durasi dan lamanya kram haid cenderung lebih intens dan bisa bertahan selama beberapa hari.

Kamu perlu melakukan pemeriksaan ke dokter jika kram haid sangat parah, tidak merespons pengobatan, atau disertai dengan gejala yang tidak biasa seperti pendarahan yang sangat berat atau pembengkakan yang tidak biasa.

Kram tanda kehamilan

Munculnya kram sebagai tanda sedang ada kehamilan disebabkan oleh implantasi embrio ke dinding rahim.

Perubahan hormon yang menyebabkan ligamenta dan otot-otot rahim meregang dan pertumbuhan rahim yang mulai menekan organ-organ lain.

Nyeri sering terjadi pada tahap awal kehamilan, biasanya beberapa hari hingga minggu setelah pembuahan.

Rasa nyeri biasanya lebih ringan dan berlangsung singkat dibandingkan dengan kram haid.

Untuk area nyeri sering terlokalisir di perut bagian bawah atau punggung bawah.

Kram bisa disertai dengan gejala awal kehamilan lainnya seperti mual, kelelahan, nyeri payudara, dan perdarahan implantasi yang sangat ringan.

Pada kondisi perempuan yang hamil, kram kehamilan bisa terjadi beberapa hari hingga minggu setelah pembuahan dan sering terjadi lebih jarang daripada kram haid.

Jika kemunculan kram tanda hamil ini sangat parah, disertai dengan pendarahan berat, atau gejala yang mengkhawatirkan lainnya seperti demam atau nyeri hebat di satu sisi perut, kamu perlu segera konsultasi ke dokter.

Baca Juga: Biar Tenang dan Enggak Ngamuk pas Mens, Ini Cara Meredakan Sakit Perut

 

 (*)