Bagaimana Rasanya Berhubungan Intim Setiap Hari? Pemula, Cari Tahu Yuk

By Grace Kencana Pranata, Jumat, 17 Mei 2024 | 19:15 WIB
Ilustrasi hubungan intim setiap hari (Kiwis Getty Images/iStockphoto)

Stylo Indonesia - Stylovers, berhbungan intim antara suami dan istri bisa menjadi momen yang menyenangkan.

Umumnya berhubungan intim dilakukan seminggu 2-4 kali, tergantung kesiapan dari setiap pasangan.

Perbedaan pengalaman dan perasaan soal berhubungan intim biasanya bervariasi antar pasangan.

Faktor seperti kesehatan fisik, kondisi emosional, dan dinamika hubungan setiap pasangan akan berpengaruh pada proses hubungan intim.

Nah, kira-kira, ada enggak sih, pasangan yang melakukan hubungan intim setiap hari?

Bagaimana sih, rasanya berhubungan intim setiap hari?

Berikut ini adalah aspek-aspek yang biasanya dipertimbangan sebelum melakukan hubungan intim setiap hari.

Kesehatan fisik antar individu

Bagi sebagian orang, aktivitas seksual yang teratur dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, memperbaiki kualitas tidur, dan mengurangi stres.

Dengan melakukan hubungan intim setiap hari dapat menyebabkan kelelahan fisik bagi sebagian orang, terutama jika mereka memiliki aktivitas lain yang juga menguras energi.

Baca Juga: Miss V Perih Setelah Hubungan Intim sama Pak Su, Begini Meredakannya

Sering berhubungan intim dapat menyebabkan iritasi atau ketidaknyamanan pada area genital jika tidak ada cukup pelumasan alami atau menggunakan pelumas buatan.

Jalinan hubungan

Kunci dari hubungan intim yang sehat adalah komunikasi terbuka.

Membicarakan kebutuhan, keinginan, dan batasan masing-masing sangat penting untuk memastikan bahwa keduanya merasa nyaman dan puas.

Menjaga variasi dalam aktivitas seksual dapat mencegah kebosanan dan menjaga keintiman tetap menyenangkan dan menggairahkan.

Kondisi emosional psikologis

Mungkin bagi banyak pasangan, berhubungan intim setiap hari dapat memperkuat ikatan emosional dan keintiman, meningkatkan rasa kedekatan dan kebersamaan.

Namun, bagi sebagian orang, ada juga tekanan untuk memenuhi harapan pasangan, yang bisa menyebabkan stres atau kecemasan jika salah satu pihak tidak merasa nyaman atau tidak memiliki gairah yang sama.

Pengaruh norma

Suatu pandangan tentang frekuensi hubungan intim juga dipengaruhi oleh norma budaya, latar belakang pribadi, dan keyakinan masing-masing individu.

Perubahan kondisi hidup antar pasangan

Adanya prubahan seperti kehamilan, masalah kesehatan, tekanan pekerjaan, atau perubahan besar dalam kehidupan dapat mempengaruhi frekuensi dan keinginan untuk berhubungan intim.

Baca Juga: Rekomendasi Musik untuk Hubungan Intim Semakin Romantis dan Hangat

 

Penting untuk beradaptasi dengan perubahan dan memahami bahwa frekuensi hubungan intim mungkin akan bervariasi dari waktu ke waktu. (*)