Kenapa Alat Kelamin Pria Sering Berdiri di Pagi Hari? Nafsuan atau Kelainan?

By Annisa Suminar, Senin, 13 Mei 2024 | 19:12 WIB
(ilustrasi) Kenapa Alat Kelamin Pria Sering Berdiri di Pagi Hari? Nafsuan atau Kelainan? (freepik)

Stylo Indonesia - Stylovers, apakah kamu pernah bertanya kenapa alat kelamin pria sering berdiri saat pagi hari terutama ketika bangun tidur?

Ereksi pada pria di pagi hari ternyata merupakan hal yang lumrah terjadi, nih.

Tentunya alat kelamin pria tegang berdiri di pagi hari ini bukan disebabkan karena rangsangan seksual.

Fenomena ini merupakan respons fisiologis alami dan umum pada pria, dan biasanya tidak menunjukkan adanya masalah kesehatan.  Ada beberapa alasan mengapa ereksi pagi terjadi:

Siklus Ereksi

Selama tidur, pria sering kali masuk dan keluar dari siklus tidur REM (Rapid Eye Movement), yang merupakan tahap tidur yang paling mendalam.

Selama tahap ini, otak aktif dan aktivitas saraf meningkat, termasuk aktivitas yang berhubungan dengan fungsi seksual.

Ini dapat menyebabkan ereksi secara spontan, terutama ketika saraf-saraf terkait dengan ereksi diaktifkan.

Tingkat Hormon

Tingkat hormon tertentu, seperti testosteron, cenderung lebih tinggi di pagi hari.

Hormon-hormon ini dapat memainkan peran dalam memicu ereksi pagi.

Reaksi Tubuh

Ketika bangun tidur, tubuh sering kali melepaskan hormon-hormon yang meningkatkan aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk ke penis.

Baca Juga: Tegak Berdiri, Ini Cara Marangsang Mr P Agar Makin Puas saat Bercinta

Ini dapat menyebabkan ereksi secara alami.

Kandung Kemih Penuh

Ketika kandung kemih terisi selama tidur, tekanan tambahan pada prostat dapat memicu respons ereksi.

Ereksi pagi adalah fenomena alami yang umum dan sering kali tidak memiliki penyebab yang spesifik.

Ini biasanya tidak menunjukkan adanya masalah kesehatan dan merupakan bagian normal dari fungsi seksual pria.

Namun, jika ereksi pagi berhenti secara tiba-tiba atau terjadi bersamaan dengan kesulitan ereksi lainnya, bisa jadi itu adalah tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

Dalam kasus seperti itu, konsultasikan dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.

(*)