Apa Benar Kesemutan Ada Hubungannya dengan Auto Imun? Bahayakah?

By Stylo Writer, Senin, 22 April 2024 | 12:25 WIB
Ilustrasi kesemutan. (istockphoto.com)

Stylo Indonesia - Kesemutan merupakan kondisi yang sangat umum terjadi, penyebabnya pun beragam.

Meski terlihat ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, kondisi ini tidak dapat disepelekan karena bisa saja menjadi tanda adanya penyakit tertentu.

Kesemutan atau dalam istilah medis disebut parestesia umumnya ditandai dengan rasa kebas atau mati rasa yang disertai rasa seperti tertusuk jarum.

Kondisi ini dapat terjadi di bagian tubuh mana pun, tetapi paling sering terjadi di tangan dan kaki. 

Namun pada kondisi tertentu, kesemutan ternyata bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang serius.

Bisa disebut dengan kesemutan kronis, yang terjadi terus-menerus atau frekuensinya sering.

Ini menunjukkan bahwa mitos kesemutan jadi tanda penyakit bahaya adalah hal yang benar, tapi memang tidak semuanya seperti itu.

Penyakit Apa yang Ditandai dengan Kesemutan?

Dilansir dari WebMD, berikut beberapa penyebab sering kesemutan yang perlu diwaspadai.

1. Diabetes

Diabetes adalah penyebab paling umum dari neuropati perifer, terhitung sekitar 30% kasus. Penyandang yang mengalami kondisi ini, kesemutan jadi gejala yang pertama timbul.

Biasanya terasa di kedua kaki, kemudian menjalar ke tungkai dan diikuti dengan kesemutan dan gejala lain yang memengaruhi kedua tangan hingga ke lengan.

Sekitar dua pertiga penyandang diabetes mengalami kerusakan saraf ringan hingga berat. Dalam banyak kasus, kesemutan bahkan menjadi gejala awal penyakit ini. 

2. Multiple sclerosis

Penyakit ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan lemak mielin yang ada di sekitar serabut saraf di otak dan tulang belakang.