Wanita Minangkabau tidak hanya menjadi simbol kecantikan, tetapi juga menjadi simbol kekuatan dan pemersatu, karenanya ciri wanita minang menonjol dengan cantik, sikap yang santun namun tetap cerdas dan tegas.
Hal inilah yang menjadi ilham dalam rancangan Emi Arlin, sebuah rancangan dengan gaya androgini yang menunjukkan karakter garis yang tegas, namun tetap menonjolkan keanggunan.
Perpaduan antara maskulinitas dengan tetap mempertahankan siluet yang feminim.
Perpaduan antara outer dan gaun yang menyatu secara harmoni dan saling melengkapi.
Pada Outer, Emi Arlin menggunakan bahan utama Songket Minangkabau yang berkarakter tegas, terkesan maskulin dan dipadukan dengan kain Satin yang memberikan kesan mewah, feminim dan elegant.
Songket Minangkabau sendiri dibuat secara tradisional (handmade) menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dengan detail motif tradisional dan perpaduan hijau serta emas khas Minangkabau.
Cutting Outer juga menunjukkan garis tegas, yang memberikan kesan maskulin.
Outer yang ditampilkan dapat dipadukan dengan berbagai pilihan untuk bagian dalam, namun kali ini Emi Arlin memadukannya dengan Long Dress sederhana mengarah pada warna Gold, tanpa lengan dan cutting kerah model sanghai.
Sedangkan pada Long Dress dalam tidak ada ornament yang menonjol, agar tidak mereduksi kemewahan pada Outer.
Dalam kesempatan terpisah Ketua Dekranasda Sumatera Barat Hj. Harneli Mahyeldi juga menyampaikan, bahwa keikutsertaan Dekranasda Sumbar dalam event IFW 2024 bermaksud untuk mendorong eksistensi produk Sumatera Barat di kancah Nasional bahkan mungkin Internasional, bahwa Sumatera Barat menyimpan begitu banyak potensi Kriya Wastra yangdapat dijadikan produk fashion yang cantik dan berkelas.
Atas dasar ini pula Dekranasda Sumbar menggandeng Fashion Designer kebanggaan Sumatera Barat Emi Arlin, untuk menggunakan Songket Minangkabau sebagai bahan utama dalam rancangannya.
(*)