Stylo Indonesia - Manfaat kopi bagi tubuh yang pertama adalah menjaga kesehatan otak.
Kafein di dalam kopi memberikan berbagai efek positif terhadap otak, di antaranya membantu konsentrasi, meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki suasana hati, hingga menurunkan risiko depresi.
Secara bersamaan, ini juga membantu menjaga saraf tetap aktif, dan karenanya mencegah demensia.
Stylovers, ada baiknya membatasi asupan kopi agar tidak melebihi 2 – 3 cangkir setiap hari.
Nahh, tak hanya itu, ternyata kopi tidak dianjurkan oleh orang-orang tertentu. Simak di sini.
Penyakit yang Tidak Boleh Minum Kopi
Disarikan dari Eat This dan WebMD, berikut ini adalah penderita penyakit apa saja yang tidak boleh minum kopi.
1. Diare
Kafein pada kopi merupakan stimulan yang dapat meningkatkan kerja sistem pencernaan.
Minum kopi saat diare justru akan memperparah gejala yang dialami sehingga cairan tubuh akan keluar lebih banyak dan menyebabkan dehidrasi.
2. Epilepsi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kafein secara berlebihan dapat meningkatkan risiko kejang.
Penderita epilepsi perlu berkonsultasi dengan dokter sebelum minum kopi karena kopi mungkin dapat memperparah gejala yang dialami.
3. Refluks asam
Penderita refluks asam, atau gastroesophageal reflux disease (GERD), perlu membatasi atau menghentikan kebiasaan minum kopi.
Pasalnya, kafein dapat melonggarkan sfingter esofagus sehingga asam lambung dapat naik ke kerongkongan dan menyebabkan gejala yang lebih serius.
4. Osteoporosis
Kandungan kafein pada kopi dapat meningkatkan jumlah kalsium yang keluar dari tubuh melalui urine sehingga tulang akan semakin lemah.
Stylovers yang mengalami osteoporosis diimbau untuk tidak minum kopi lebih dari tiga gelas per hari agar kondisi yang dialami tidak bertambah serius.
5. Gangguan tidur
Kafein pada kopi merupakan stimulan yang akan meningkatkan energi dan rasa kantuk.
Namun, Stylovers yang memiliki gangguan tidur diimbau untuk tidak minum kopi secara berlebihan, atau menghentikan konsumsinya setidaknya enam jam sebelum tidur, agar tidak berdampak negatif pada kualitas tidur di malam hari.
6. Aritmia
Kafein di dalam kopi dapat meningkatkan tekanan darah dan irama denyut jantung untuk sementara waktu.
Penderita aritmia, atau gangguan irama denyut jantung, perlu menghindari atau membatasi kafein karena dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau gejala lainnya.
7. Sindrom iritasi usus
Irritable bowel syndrome (IBS), atau sindrom iritasi usus besar, adalah masalah kesehatan yang menyerang usus besar.
Salah satu gejala sindrom iritasi usus besar adalah diare sehingga perlu menghindari konsumsi kopi karena dapat meningkatkan rasa ingin buang air besar.
8. Glaukoma
Glaukoma adalah gangguan mata yang disebabkan oleh kerusakan saraf.
Penderita glaukoma perlu menghindari atau membatasi konsumsi kopi karena kopi dapat meningkatkan tekanan intraokular yang bisa meningkatkan risiko masalah kesehatan mata yang lebih serius.
9. Kandung kemih overaktif
Overactive bladder, atau kandung kemih overaktif, adalah gangguan fungsi otot kandung kemih sehingga memicu rasa ingin buang air kecil secara tiba-tiba.
Kafein di dalam kopi dapat meningkatkan frekuensi dan dorongan buang air kecil yang akan membuat Stylovers lebih sensitif dan sering ke kamar mandi.(*)
*Sebagian artikel diketik oleh Sajiansedap