Masih Suka Pakai Kuku Palsu? Hati-hati Jangan Sampai Menyesal, Ini Gejala Jamur Kuku Wajib Tahu!

By Stylo Writer, Kamis, 7 Maret 2024 | 07:00 WIB
Masih Suka Pakai Kuku Palsu? Hati-hati Jangan Sampai Menyesal, Ini Gejala Jamur Kuku Wajib Tahu! (pinterest.com)

Stylo Indonesia - Sebagai seorang wanita ada kalanya kita ingin terlihat lebih cantik dan menarik.

Salah satu upaya yang sering dilakukan pada zaman sekarang yaitu memakai kutek (pewarna kuku) atau kuku palsu. Bahkan hal ini dijadikan trend di zaman sekarang.

Seni menghias kuku (nail art) bukan hal baru lagi. Untuk menyempurnakan penampilan, sering kali perempuan menggunakan nail art. Biasanya, jenis hiasan nail art disesuaikan dengan preferensi masing-masing.

Hal ini ternyata berbahaya, apa lagi jika nail art tersebut dilakukan di atas kuku palsu.

Infeksi Jamur Kuku

Infeksi jamur adalah gangguan kesehatan yang terbilang umum terjadi pada kuku palsu. Tindakan penempelan kuku plastik di atas kuku asli ini memang bisa menimbulkan infeksi. 

Nah, salah satu infeksi yang rentan terjadi akibat penggunaan kuku palsu berbahan akrilik adalah infeksi jamur. Sebab, kerusakan pada kuku palsu bisa memicu infeksi kuman seperti bakteri, jamur dan masalah lainnya. 

Sebagai contoh, jika kamu tidak sengaja membenturkan kuku palsu ke permukaan keras, kuku asli rentan terlepas dari dasar kuku. Ketika kondisi ini terjadi, kuman, ragi, atau jamur dapat masuk ke celah tersebut dan tumbuh. 

Apabila jamur kuku muncul, kondisi ini menimbulkan bercak putih atau kuning pada kuku. Dampaknya, kuku bisa menebal seiring berjalannya waktu, dan bisa hancur dalam kasus yang parah. 

Masih Suka Pakai Kuku Palsu, Hati-hati Jangan Sampai Menyesal, Ini Gejala Jamur Kuku Wajib Tahu! (nailappeal.com/)

Selain itu, mengingat kuku palsu dipasang dengan direkatkan pada kuku asli, jika dipasang tidak erat atau tidak presisi, kelembapan dapat terperangkap di dalamnya. 

Kondisi ini akan menyebabkan pertumbuhan jamur. Sebab, jamur tumbuh subur pada lingkungan yang lembap karena air bisa saja masuk ke bagian yang longgar tersebut.

Selain itu, cat kuku dan peralatan yang telah terkontaminasi juga dapat menyebabkan pertumbuhan jamur. Karena itu, jagalah kebersihan kuku (sebelum penggunaan kuku palsu) sebagai bagian dari perawatan kulit yang tepat. 

Penting juga untuk menjaga berbagai peralatan yang akan digunakan sekaligus mengetahui apa saja gejala infeksi jamur di kuku.

Sebab, infeksi jamur yang terjadi pada kuku mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun di awal hingga masalahnya berkembang. 

Gejala Infeksi Jamur pada Kuku

Saat infeksinya semakin parah, ada beberapa gejala yang dapat timbul:

1. Bercak putih dan perubahan warna kuku

Bercak putih atau kuning pada kuku menjadi tanda infeksi jamur umum. Terutama jika bercak tersebut terus berkembang. 

Kuku yang terinfeksi jamur mungkin mengalami perubahan warna. Misalnya seperti kekuningan, kecokelatan, atau bahkan kehijauan. 

Jika mempertimbangkan penggunaan kuku palsu, penting untuk berdiskusi dengan dokter terlebih dahulu. 

2. Perubahan bentuk kuku

Infeksi jamur dapat menyebabkan perubahan bentuk pada kuku. Kemungkinan terburuknya menjadi lebih tebal atau bahkan mulai mengalami keretakan.

Kondisi ini membuat kuku yang terinfeksi rapuh dan mudah patah. Selain itu, kuku tersebut mungkin terasa lebih sensitif atau nyeri.

Saat infeksi semakin parah, kuku yang terinfeksi jamur mungkin mulai terangkat atau terlepas dari tempat tidur kuku. 

3. Pembengkakan di sekitar kuku

Infeksi jamur bisa menyebabkan pembengkakan di sekitar kuku atau di bawahnya. Pada sebagian kasus, kondisi ini juga dapat membuat kuku menjadi lebih kering. Sebaliknya, kuku yang terinfeksi juga bisa lebih lembab dari biasanya. (*)

*Sebagian artikel ditulis oleh Halodoc.