Hubungan Intim Suami Istri Setelah Menopause, Ini Yang Terjadi

By Grace Kencana Pranata, Minggu, 4 Februari 2024 | 15:55 WIB
Ilustrasi hubungan suami dan istri (Pexels Andrea Piacquadio | Credit: Photo by Andrea Piacquadio)

Stylo Indonesia - Berbicara dengan hubungan ranjang suami dan istri, besar kaitannya dengan hormon yang dimiliki oleh keduanya.

Yap, baik pria dan wanita, memiliki hormon yang menjadi libido dalam hubungan suami dan istri.

Jika pria tidak memiliki batas umur dalam reproduksi, perempuan memiliki batas umur dalam reproduksi.

Batas usia reproduksi yang dimiliki perempuan terlihat pada kondisi tubuhnya yang sudah menopause.

Usia terjadinya menopause tidak selalu sama setiap perempuan.

Mulai dari usia 45-55 tahun, menjadi usia umum perempuan mengalami menopause.

Perubahan hormonal akan terjadi signifikan pada tubuh wanita setelah menopause.

Kadar esterogen yang menurun bisa memengaruhi beberapa aspek dalam berhubungan intim.

Berikut ini efek dari menopause yang dialami perempuan yang berimbas pada hubungan ranjang dengan suami.

Turunnya libido

Beberapa wanita mengalami penurunan hasrat seksual atau libido setelah menopause.

Faktor-faktor psikologis, fisik, dan hormonal dapat berkontribusi pada perubahan ini.

Area miss v mengering

Penurunan estrogen dapat menyebabkan kekeringan vagina dan kurangnya produksi lendir, yang dapat membuat hubungan intim menjadi tidak nyaman atau bahkan menyakitkan.

Penggunaan pelembap atau pelumas dapat membantu mengatasi masalah ini.

Baca Juga: Begini Kondisi Miss V Setelah Menopause, Libido Menurun di Ranjang

Elastisitas miss v berkurang

Kekurangan estrogen dapat menyebabkan penipisan dinding vagina dan kehilangan elastisitas.

Ini dapat mempengaruhi kenyamanan dan kepuasan selama hubungan intim.

Terapi hormon pengganti atau penggunaan pelumas dapat membantu mengatasi masalah ini.

Perbedaan respon seksual

Respons seksual, termasuk stimulasi dan orgasme, juga dapat mengalami perubahan.

Setiap individu dapat mengalami perubahan yang berbeda, dan komunikasi terbuka antara pasangan sangat penting.

Perubahan bentuk tubuh

Perubahan fisik yang terjadi selama dan setelah menopause dapat memengaruhi persepsi diri dan kepercayaan diri.

Penting untuk membangun dukungan emosional dan komunikasi terbuka antara pasangan.

Nah, Stylovers, itulah proses yang terjadi pada tubuh perempuan dalam urusan seks ketika mengalami menopause.

Perubahan yang terjadi setiap wanita biasanya berbeda dan masalah menopause tidak selalu sama.

Bahkan ada juga perempuan yang tidak mengalami masalah seksual sama sekali setelah menopause.

Untuk mengatasinya, kamu bisa melakukan komunikasi terbuka dengan pasangan atas perubahan yang terjadi pada tubuhmu.

Baca Juga: Bahaya 11 Gangguan Kesehatan Sebagai Pertanda Menopause Dini, Perlu Diwaspadai!

Jangan lupa untuk konsultasi ke tim medis jika ada masalah kesehatan yang perlu ditangani lebih serius seputar menopause. (*)