2. Penggunaan celana dalam
Dilansir dari hellosehat.com, kebiasaan jarang mengganti celana dalam bisa membuat area kewanitaan menjadi lembap sehingga terjadi penumpukan bakteri.
Kalau kebiasaan ini tidak Stylovers ubah, jangan bingung kalau area kewanitaan jadi memiliki bau yang lebih menyengat dari biasanya.
Oleh sebab itu, biasakan untuk rutin mengganti celana dalam setidaknya dua kali sehari atau mungkin lebih kalau Stylovers rentan berkeringat.
Tak hanya jarang mengganti, salah memakai celana dalam juga dapat menjadi penyebab area kewanitaan bau.
Hal ini sering terjadi kalau Stylovers menggunakan celana dalam yang terlalu ketat atau dari bahan yang tidak menyerap keringat.
Selain itu, menggunakan celana dalam model thong atau g-string juga dapat membuat area kewanitaan iritasi dan memungkinkan penumpukan bakteri di sekitarnya.
Untuk menghindari hal tersebut, lebih baik Stylovers memilih celana dalam yang berbahan katun sehingga menyerap keringat dan aman digunakan.
3. Dehidrasi
Baca Juga: Miss V Bau Setelah Bercinta? Ini Penyebabnya dan Cara Mengatasinya!
Dilansir dari halodoc.com, terkadang urin bisa memiliki aroma yang mirip dengan zat pemutih atau amonia.
Aroma ini disebabkan oleh urin yang mengandung produk sampingan dari amonia yang disebut urea.