Stylo Indonesia - Gatal di area miss v menjadi permasalahan yang sering dialami oleh perempuan.
Tentunya gatal di area miss v bisa mengganggu aktivitas.
Ada beberapa penyebab terjadinya miss v gatal, salah satunya infeksi jamur hingga iritasi.
Cara mengatasinya pun berbeda-beda tergantung penyebabnya.
Namun, ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi gatak di miss v yang tak kunjung sembuh.
Berkonsultasi dengan Dokter
Tentunya langkah pertama jika gatal terus berlanjut atau tidak kunjung sembuh, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan.
Mereka dapat melakukan pemeriksaan yang lebih mendalam untuk menentukan penyebab pasti dari gatal tersebut.
Perhatikan Pola Makan dan Kebersihan
Pastikan untuk menjaga kebersihan area miss v dengan membersihkannya secara lembut menggunakan air hangat dan sabun khusus kewanitaan.
Hindari penggunaan produk yang mengandung pewangi atau bahan kimia keras.
Selain itu, pertimbangkan untuk memeriksa pola makan, beberapa makanan tertentu dapat memicu reaksi alergi atau iritasi pada kulit.
Baca Juga: Cara Mengatasi Kemaluan Wanita Gatal Seperti Digigit Semut, Simak!
Hindari Penggunaan Produk Tertentu
Hindari penggunaan produk yang mungkin menjadi penyebab iritasi, seperti sabun atau produk perawatan kulit yang mengandung bahan kimia keras atau pewangi.
Pilih Pakaian Dalam yang Tepat
Gunakan pakaian dalam yang terbuat dari bahan yang dapat memberikan sirkulasi udara yang baik dan hindari pakaian dalam yang terlalu ketat.
Gunakan Pelembap yang Lembut
Oleskan pelembap yang lembut atau krim yang direkomendasikan oleh dokter atau ahli kesehatan ke area yang gatal setelah membersihkan dengan air hangat.
Pengobatan yang Diresepkan
Jika dokter telah memberikan pengobatan, pastikan untuk mengikutinya sesuai anjuran untuk membantu proses penyembuhan.
Hindari Penggarukan
Meskipun terasa mengganggu, hindari menggaruk area yang gatal karena bisa menyebabkan iritasi lebih lanjut atau bahkan infeksi.
Perhatikan Perubahan Gejala
Jika gatal disertai dengan gejala lain seperti nyeri, bengkak, perubahan warna atau tekstur, atau keluarnya cairan yang tidak biasa, segera konsultasikan dengan dokter.
(*)