Ciri-Ciri Bisul di Area Kewanitaan dan Cara Mengatasinya, Wajib Tahu!

By Annisa Suminar, Kamis, 21 September 2023 | 14:40 WIB
ilustrasi celana dalam perempuan (freepik)

Stylo Indonesia - Bisul di area kewanitaan jadi salah satu penyakit yang bisa terjadi oleh perempuan.

Bisul, atau abses, adalah infeksi pada folikel rambut yang dapat menyebabkan benjolan merah, nyeri, dan pembengkakan.

Bisul di area kewanitaan bisa muncul di sekitar bibir vulva atau sekitar miss V.

Pada dasarnya ada banyak faktor penyebab munculnya bisul di area kewanitaan, salah satunya adalah infeksi bakteri hingga iritasi.

Berikut ciri-ciri bisul di area kewanitaan yang wajib kamu ketahui, Stylovers!

1. Benjolan Merah dan Membengkak: Bisul biasanya muncul sebagai benjolan merah yang terasa nyeri dan membengkak di area vulva atau sekitar vagina.

2. Nyeri: Bisul bisa sangat nyeri, terutama saat disentuh atau saat kamu bergerak.

3. Pembengkakan: Area sekitar bisul bisa terasa bengkak dan terasa panas.

4. Nanah: Bisul dapat mengandung nanah atau cairan yang berisi bakteri dan sel-sel darah putih yang berperan dalam melawan infeksi.

5. Rasa Panas: Stylovers mungkin merasakan sensasi panas atau gatal di sekitar bisul.

Cara Mengatasi Bisul di Area Kewanitaan:

Penting untuk diingat bahwa jika memiliki bisul di area kewanitaan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau dokter kandungan.

Dokter akan dapat memberikan diagnosis yang tepat dan meresepkan pengobatan yang sesuai. Namun, berikut beberapa langkah yang dapat kamu pertimbangkan:

Baca Juga: Penyebab Infeksi Jamur pada Miss V dan Tanda-tandanya, Wajib Tahu!

1. Jangan Memencet Bisul Meskipun mungkin merasa ingin memencet bisul untuk mengeluarkan nanah, ini bisa membuat infeksi menjadi lebih buruk. Hindari memencet bisul.

2. Kompres Hangat: Oleskan kompres hangat (gunakan kain bersih yang dibasahi dengan air hangat) ke bisul selama 15-20 menit beberapa kali sehari.

Ini dapat membantu mengurangi rasa nyeri dan mempromosikan drainase nanah.

3. Hindari Berhubungan Seks: Selama bisul masih ada, sebaiknya hindari berhubungan seks untuk menghindari penyebaran infeksi.

4. Perawatan Antibiotik: Dokter mungkin meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi.

Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dengan benar.

5. Perawatan Lokal Dokter juga dapat memberikan perawatan lokal atau menjalani prosedur medis, seperti insisi dan drainase, jika diperlukan.

6. Hindari Faktor Risiko: Jika bisul muncul sebagai akibat dari peningkatan ketegangan atau iritasi di area kewanitaan, pertimbangkan untuk menghindari faktor risiko tersebut.

Misalnya, gunakan pakaian dalam yang nyaman, hindari bahan yang dapat menyebabkan iritasi, dan pastikan kebersihan area kewanitaan.

Selalu konsultasikan dengan dokter atau dokter kandungan untuk perawatan yang tepat dan spesifik terkait bisul di area kewanitaan.

Tidak disarankan untuk mencoba mengobati bisul sendiri, terutama jika infeksinya parah, karena hal ini dapat menyebabkan masalah yang lebih serius.

(*)