Stylo Indonesia - Infeksi jamur pada miss v menjadi salah satu penyakit yang bisa dialami oleh banyak perempuan.
Ada berbagai faktor penyebab infeksi jamur pada miss v, mulai dari kebersihan hingga penyakit tertentu
Sebelum mengatasinya, ada baiknya Stylovers mengetahui apa saja berbagai penyebab infeksi jamur pada miss v serta ciri-cirinya.
Infeksi jamur di miss V, juga dikenal sebagai kandidiasis vulvovaginal, disebabkan oleh pertumbuhan berlebihan jamur Candida albicans di area vagina.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan infeksi jamur pada miss V dan tanda-tandanya meliputi:
Penyebab Infeksi Jamur di Miss V:
Perubahan pH: Perubahan pH di area vagina dapat memungkinkan jamur Candida untuk berkembang biak lebih cepat.
Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Individu dengan sistem kekebalan tubuh yang melemah lebih rentan terhadap infeksi jamur.
Pemakaian Antibiotik: Antibiotik dapat mengganggu keseimbangan bakteri alami di vagina, yang bisa menyebabkan pertumbuhan jamur yang berlebihan.
Diabetes: Penderita diabetes, terutama yang memiliki kadar gula darah yang tidak terkontrol, lebih rentan terhadap infeksi jamur.
Kehamilan: Perubahan hormon selama kehamilan dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.
Kontrasepsi: Beberapa bentuk kontrasepsi, seperti spiral (IUD) tembaga, dapat meningkatkan risiko infeksi jamur.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Bau Tak Sedap Pada Miss V, Ikuti Langkah Ini!
Tanda-tanda Infeksi Jamur di Miss V:
Gatal-gatal: Salah satu gejala paling umum adalah rasa gatal di daerah vulva (kulit di sekitar vagina).
Pembengkakan dan Kemerahan: Miss V bisa menjadi bengkak dan terlihat merah.
Keputihan: Keputihan yang tebal, putih, dan mirip susu yang tidak biasa, seringkali disertai dengan tekstur seperti tahu atau tepung.
Rasa Terbakar atau Nyeri: Beberapa orang merasakan rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seks.
Bau yang Tidak Biasa: Meskipun tidak selalu terjadi, infeksi jamur tertentu dapat menyebabkan bau yang tidak biasa di area vagina.
Jika kamu mengalami tanda-tanda atau gejala yang mencurigakan, sangat penting untuk menghubungi dokter.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mungkin mengambil sampel untuk diagnosis yang lebih akurat.
Pengobatan biasanya melibatkan penggunaan antijamur seperti krim atau supositoria yang diresepkan oleh dokter.
Hindari mengobati diri sendiri dengan obat tanpa konsultasi medis, karena ini bisa membuat masalah lebih buruk.
(*)