Tingkatkan Minat Batik untuk Anak Muda, Brand Nawa Hadirkan Koleksi Batik dengan Gaya Hiphop yang Stylish!

By Annisa Suminar, Senin, 18 September 2023 | 09:22 WIB
Peragaan nusana koleksi batik hiphop dari NAWA yang digelar di HALLF, JI. Patiunus, Kebayoran Baru pada Jumat (15/09) (Dok NAWA)

Stylo Indonesia - Tingkatkan minat batik di kalangan anak muda, brand Nawa hadirkan koleksi hiphop dengan sentuhan Indonesia.

Jika berbicara soal busana batik, maka erat kaitannya dengan acara-acara tertentu seperti kondangan, lamaran, hinga pernikahan.

Padahal sebenarnya, batik juga bisa menjadi look yang fashionable dan digunakan untuk anak muda.

Kalau Stylovers ingin tampil lebih stylish dengan batik, maka kamu harus mengetahui koleksi dari brand Nawa berikut ini.

Nawa merupakan sebuah brand lokal yang menyasar anak muda dengan gaya hip hop yang sangat kekinian.

NAWA tidak hanya memiliki standar kualitas yang baik tapi juga akan menampilkan kain tradisional yang berkualitas, yang ditampilkan dengan desain dengan teknik jahit dan finishing touch yang sangat cermat.

Kain tradisional yang menjadi pilihan NAWA adalah batik dari Solo dan kain-kain tenun ikat asal Sumba.

Desainnya unik dengan keberagaman kain tradisional Indonesia; secara keseluruhan menampilkan sentuhan "muda" dan "segar" yang diharapkan akan disukai generasi muda saat ini, terutama generasi milenial dan generasi Z.

Koleksi yang ditampilkan mulai dari oversize hoddie, jaket, celana, sweater hingga tube top dengan sentuhan batik. 

Personal NAWA terdari tiga sahabat - Latisha Soeryadjaya, Yusuf Hantha Raszanov, Dasril Buyung (Dok NAWA)

Personal NAWA sendiri terdari tiga sahabat - Latisha Soeryadjaya, Yusuf Hantha Raszanov, Dasril Buyung - yang berkolaborasi dengan peran-peran masing-masing.

Latisha berperan sebagai creative director, Yusuf menangani Creative Visual, sementara Dasril lebih ke Produksi.

Ketiga sahabat ini sangat mencintai budaya Indonesia, ole karena itu tidak mengherankan jika mereka menggunakan batik dan tenun ikat Sumba untuk koleksi pertama mereka.

Selanjutnya, mereka tetap akan menggunakan kain-kain tradisional Indonesia dan tidak berencana memproduksi kain sendiri.