Apakah Kerokan Aman dan Boleh Dilakukan? Ini Penjelasan Lengkapnya!

By Marsha Ayu, Rabu, 23 Agustus 2023 | 16:25 WIB
Apakah kerokan aman dilakukan? (Freepik.com)

Stylo Indonesia - Kerokan merupakan salah satu terapi alternatif tradisional yang populer di berbagai negara di Asia.

Indonesia juga menjadi salah satu negara di Asia yang kerap mempraktikkan kerokan dalam keseharian.

Biasanya, kerokan dilakukan saat seseorang mulai merasa tidak enak badan, badan lemas, pegal-pegal, linu, hingga masuk angin.

Bagi sebagian orang, kerokan dipercaya dapat ampuh mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut.

Namun walau sudah dilakukan secara turun-temurun, efektivitas kerokan masih kerap dipertanyakan.

Apalagi memang hingga saat ini belum ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa kerokan, memang terbukti dapat mengatasi permasalahaan di atas.

Sehingga, tak sedikit orang yang merasa kurang aman dan nyaman saat melakukan kerokan.

Kerokan sendiri merupakan terapi yang dilakukan dengan menggosok kulit menggunakan bantuan objek kecil seperti koin.

Saat melakukan kerokan, warna merah akan mulai terlihat muncul ke permukaan kulit.

Baca Juga: Perbedaan Kandungan Skincare Bakuchiol dan Retinol, Lebih Aman Mana?

Beberapa orang percaya bahwa semakin merah warna yang keluar, maka akan semakin efektif dampak dari kerokan yang dilakukan.

Padahal, timbulnya warna merah pada kulit merupakan reaksi melebarnya pembuluh darah kapiler di bawah permukaan kulit.

Kondisi tersebut tidak berbahaya, justru dapat meningkatkan aliran darah pada area tubuh yang mendapat kerokan.

Selain itu, metabolisme tubuh juga bisa terbantu dari melebarnya pembuluh darah.

Dikutip dari yamkes.kemkes.go.id, kerokan juga membuat tubuh melepas hormon endorfin yang memberikan rasa senang dan nyaman.

Sehingga jangan heran jika seseorang merasa lebih baik setelah melakukan kerokan.

Namun jika kerokan dilakukan secara berlebihan pada satu area yang sama, ditakutkan dapat menimbulkan masalah.

Beberapa efek samping negatif yang bisa terjadi dari kerokan adalah kulit iritasi, lecet, hingga luka-luka.

Bahkan yang lebih parah, kerokan yang dilakukan berlebihan juga bisa berpotensi memecah pembuluh darah kecil dan menimbulkan memar.

Intinya, kerokan merupakan terapi yang aman dilakukan dalam batas wajar.

Jangan menggosok kulit terlalu keras dan berikan jeda waktu kerokan selama beberapa hari.

Baca Juga: Kegunaan Tawas untuk Kecantikan dan Kesehatan Ketiak, Anti Bau Busuk!

(*)