Stylo Indonesia - Keputihan abnormal mungkin terjadi di dalam siklus menstruasi perempuan.
Bahaya keputihan abnormal wajib diwaspadai terkai Infeksi Menular Seksual (IMS).
keputihan abnormal mungkin disertai dengan gejala lain seperti gatal-gatal, perih, atau nyeri.
Hal ini bisa jadi merupakan indikasi adanya masalah kesehatan serius, termasuk kemungkinan infeksi menular seksual (IMS).
IMS adalah penyakit yang dapat menyebar melalui hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi.
IMS bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau parasit, dan beberapa jenis IMS yang paling umum adalah klamidia, gonore, sifilis, herpes genital, human papillomavirus (HPV), dan infeksi jamur.
IMS dapat mempengaruhi organ intim wanita, termasuk vagina, serviks, rahim, saluran tuba, dan indung telur.
Keputihan Abnormal dan IMS
Keputihan Berwarna Berbeda: Pada beberapa kasus IMS, keputihan bisa berubah warna menjadi kuning, hijau, atau abu-abu.
Perubahan warna ini bisa menjadi tanda adanya infeksi bakteri atau parasit.
Baca Juga: Keputihan Terus-menerus Pertanda Apa? Ketahui 4 Penyakit yang Mungkin Terjadi!
Keputihan dengan Bau Tak Sedap: Bau tidak sedap pada keputihan bisa mengindikasikan adanya IMS, terutama infeksi bakteri seperti bakteri vaginosis.
Bau ini bisa dijelaskan sebagai amis, seperti ikan yang sudah basi.
Gatal-gatal dan Perih: Gejala keputihan abnormal yang sering disertai IMS adalah gatal-gatal atau perih pada area genital.
Hal ini biasanya terjadi akibat inflamasi yang disebabkan oleh infeksi.
Keputihan yang Berlebihan: Jika keputihan menjadi lebih banyak dari biasanya dan diiringi gejala-gejala lain, seperti yang telah disebutkan di atas, kemungkinan IMS harus dipertimbangkan.
Nyeri saat Berhubungan Seksual: Beberapa jenis IMS dapat menyebabkan rasa nyeri atau tidak nyaman saat berhubungan seksual.
Jika gejala ini terjadi bersamaan dengan keputihan abnormal, segera konsultasikan dengan dokter.
Tindakan yang Harus Dilakukan
Jika Stylovers mengalami keputihan abnormal dan mencurigai adanya IMS, penting untuk segera mencari bantuan medis.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mengambil sampel keputihan untuk dianalisis, dan melakukan tes untuk mendeteksi adanya infeksi menular seksual.
Penting juga untuk selalu menggunakan pengaman seperti kondom saat berhubungan seksual untuk mengurangi risiko penularan IMS.
Komunikasikan dengan pasangan mengenai status kesehatan dan lakukan tes IMS secara berkala untuk memastikan kesehatan intim yang baik. (*)
#SemuaBisaCantik