Stylo Indonesia - Akhir-akhir ini ada metode pemutih badan yang baru yakni bleaching badan.
Bleaching badan jadi populer karena dianggap sebagai sarana pemutih badan yang cukup kilat.
Apalagi jika hasil dari bleaching badan ini bisa langsung terlihat.
Banyak orang yang melakukan bleaching badan untuk mendapatkan kulit yang cerah dan cantik.
Namun, apakah bleaching badan aman dilakukan?
Apa saja efek sampingnya yang perlu diwaspadai?
Bleaching badan adalah tindakan mengoleskan produk pemutih kulit, seperti krim, sabun, losion, atau larutan peeling pada kulit.
Produk pemutih kulit biasanya mengandung bahan kimia tertentu yang bisa menghambat produksi melanin, yaitu pigmen yang memberi warna kulit.
Beberapa bahan pemutih untuk bleaching ini memang efektif mencerahkan kulit.
Namun, penggunaannya berisiko menimbulkan efek samping bagi kesehatan kulit maupun tubuh secara keseluruhan.
Baca Juga: Rekomendasi Sabun Pemutih Badan BPOM yang Ampuh dan Aman untuk Kulit
Oleh karena itu, penggunaan produk pemutih kulit perlu pengawasan dari dokter.
Manfaat bleaching badan secara umum adalah membuat kulit tampak lebih putih atau cerah.
Namun, manfaat ini cenderung bersifat kosmetik saja, tidak membuat kulit menjadi lebih sehat. Beberapa alasan orang melakukan bleaching badan adalah:
- Mengurangi tampilan bercak kecokelatan (melasma) yang disebabkan oleh paparan sinar matahari, kehamilan, atau pil KB.
- Menyamarkan bekas jerawat atau luka yang meninggalkan noda gelap di kulit.
- Meratakan warna kulit yang tidak merata akibat perbedaan produksi melanin di beberapa bagian tubuh.
- Mencerahkan area kulit yang gelap akibat peradangan setelah eksim, psoriasis, atau infeksi jamur.
- Memenuhi standar kecantikan yang menganggap kulit putih lebih menarik daripada kulit gelap.
Efek Samping Bleaching Badan
Meskipun memiliki manfaat kosmetik, bleaching badan juga memiliki efek samping yang bisa merugikan kesehatan dan penampilan kulit.
Beberapa efek samping yang bisa terjadi akibat bleaching badan adalah:
1. Iritasi kulit
Produk pemutih kulit bisa menyebabkan reaksi alergi atau sensitif pada kulit, terutama bagi orang yang memiliki kulit sensitif.
Gejala iritasi kulit bisa berupa gatal-gatal, kemerahan, bengkak, atau sensasi terbakar di kulit.
2. Jerawat
Produk pemutih kulit yang mengandung kortikosteroid bisa menurunkan kekebalan kulit terhadap bakteri penyebab jerawat.
Hal ini bisa membuat kulit rentan berjerawat dan menyebabkan infeksi.
3. Pelebaran pembuluh darah di kulit
Produk pemutih kulit yang mengandung kortikosteroid juga bisa membuat lapisan atas kulit menjadi lebih tipis dan melebarkan pembuluh darah di permukaan kulit.
Hal ini bisa membuat pembuluh darah sangat tampak di permukaan kulit dan mengganggu penampilan.
4. Perubahan warna kulit
Produk pemutih kulit yang mengandung hydroquinone bisa menyebabkan terhentinya produksi melanin secara permanen.
Hal ini bisa membuat warna kulit menjadi biru keunguan (okronosis eksogenus) atau putih susu (hipopigmentasi).
5. Keracunan merkuri
Produk pemutih kulit yang mengandung merkuri sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Merkuri bisa diserap oleh tubuh dan menumpuk di organ vital, seperti otak, ginjal, dan hati.
Keracunan merkuri bisa menyebabkan gejala seperti mati rasa, tremor, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, gangguan ingatan, hingga kehilangan kesadaran.
Jadi, berhati-hatilah dalam bleaching badan ya, Stylovers. (*)
#SemuaBisaCantik