Stylo Indonesia hadir di Kompas TV untuk ajak perempuan #StopBeautyShaming (Stylo Indonesia)
Stylo Indonesia - Body Shaming dan beauty shaming hingga kini masih jadi hal yang seringkali terjadi di sekitar masyarakat.Pada sebuah survei di tahun 2018 bahwa ada sedikitnya 94% remaja perempuan itu mengalami body shaming atau beauty shaming.Tak dipungkiri bahwa lewat beauty shaming tersebut bisa mengurangi rasa percaya diri sebagian besar perempuan.Hal tersebut menjadi latar belakang bagi Stylo Indonesia untuk melakukan sebuah campaign #StopBeautyShaming bagi perempuan Indonesia.Baru-baru ini Stylo Indonesia juga berkolaborasi dengan Kompas TV dalam program Sapa Indonesia Pagi untuk mengajak masyarakat lebih menghargai sesama perempuan.Dalam acara tersebut hadir Ridho Nugroho selaku Founder & Head of Stylo Indonesia sebagai narasumber."#StopBeautyShaming itu aku lahirkan karena sebenarnya aku juga jadi salah satu penyintas. Ceritanya dulu di SD dan SMP aku bisa dibilang berbeda dengan anak-anak pria pada umumnya secara penampilan dan akhirnya itu membuat timbulnya diskriminasi," ungkap Ridho Nugroho saat ditanya soal campaign #StopBeautyShaming.Hingga belasan tahun bekerja di dunia fashion & beauty, Ridho Nugroho mengamati bahwa ternyata beauty shaming masih terjadi pada banyak perempuan di Indonesia.Ridho Nugroho juga menjelaskan bahwa beauty shaming juga menjadi salah satu faktor yang membuat mental perempuan terganggu dan kurang rasa percaya diri.Untuk membuat perempuan lebih percaya diri dalam berpenampilan, Ridho Nugroho juga memberikan tips mix and match sesuai dengan bentuk tubuh.
Baca Juga: Luna Maya Hingga Model Down Syndrome dan Disabilitas Bicara Soal Semua Bisa Cantik dan Stop Beauty Shaming, Rayakan HUT ke-4 Stylo Indonesia
"Setiap kekurangan tentu malah bisa jadi kelebihan dalam berpenampilan saat memilih busana yang tepat," kata Ridho Nugroho.
Ridho Nugroho (Founder & Head of Stylo Indonesia) memberikan tips berbusana sesuai bentuk tubuh (Stylo Indonesia )
Tak lupa hadir pula di program tersebut Ayoe Soetomo, M.Psi. seorang Psikolog yang juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar #StopBeautyShaming untuk sesama perempuan."Sebetulnya kan, kalau dilihat dari body shaming sekarang ini jadi mudah untuk dilakukan karena ada social media. Sosial media seperti pedang bermata dua yang bisa memberi input positif juga negatif untuk kita," ungkap Ayoe Soetomo.Selanjutnya, Ayoe Soetomo menjelaskan bahwa sebenarnya pada sosial media ada etika yang perlu diperhatikan saat mengomentari seseorang."Sosial media sendiri juga sebenarnya punya power untuk membantu menghentikan beauty shaming yang terjadi dengan saling mengingatkan kepada sesama perempuan lewat campaign-campaign positif," tuturnya.Ayoe Soetomo juga menyampaikan kepada setiap perempuan untuk mulai mencintai diri sendiri sebagai bentuk langkah awal #StopBeautyShaming."Yuk kita mulai dari kita dengan memperbaiki mindset kita karena apa yang kita pikir akan mempengaruhi apa yang kita rasa. Mulailah mencintai apa kekurangan yang kita miliki, karena dengan kekurangan ini kita malah jadi pribadi yang unik, kalau bagus semua, cantik semua malah enggak ada uniknya kepribadian seseorang," pesan Ayoe Soetomo.
Ayoe Soetomo, M.Psi. selaku Psikolog memberikan edukasi untuk #StopBeautyShaming sesama perempuan (Stylo Indonesia)
Pada program tersebut, Stylo Indonesia juga didukung oleh YOU Beauty, Kay Collection dan Masami untuk campaign #StopBeautyShaming.Ketiga brand tersebut turut mendukung demo makeup untuk membuat perempuan tampil lebih percaya diri.
Stylo Indonesia membagikan tips makeup agar perempuan lebih percaya diri (Stylo Indonesia)
(*)