Benjolan di Ketiak Tanda Penyakit Apa? Simak Penjelasannya!

By Annisa Suminar, Rabu, 21 Juni 2023 | 16:30 WIB
(ilustrasi) Benjolan di Ketiak Tanda Penyakit Apa? Simak Penjelasannya! (freepik)

Stylo Indonesia - Stylovers pernah mengalami benjolan di ketiak?

Benjolan di ketiak tanda penyakit apa, merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan, nih!

Ternyata memang benar benjolan di ketiak bisa menjadi menandakan sebuah penyakit ini.

Lantas benjolan di ketiak tanda penyakit apa, sih?

Beberapa kemungkinan penyebab benjolan di ketiak antara lain:

1. Pembesaran kelenjar getah bening

Kelenjar getah bening di ketiak dapat membengkak sebagai respons terhadap infeksi atau peradangan di area terdekat.

Infeksi pada saluran pernapasan atas, infeksi pada kulit, infeksi payudara, atau infeksi pada lengan atau dada bisa menjadi penyebab pembesaran kelenjar getah bening di ketiak.

2. Lipoma

Lipoma adalah benjolan jinak yang terbentuk dari jaringan lemak. Lipoma biasanya terasa lunak dan bisa bergerak di bawah kulit.

Meskipun tidak berbahaya, lipoma dapat membesar dan menyebabkan ketidaknyamanan jika terletak di dekat saraf atau organ.

3. Abses

Abses adalah infeksi bakteri yang menghasilkan kantong berisi nanah.

Abses di ketiak bisa terjadi akibat infeksi pada folikel rambut, kelenjar keringat, atau luka di area tersebut.

Abses sering disertai dengan nyeri, kemerahan, pembengkakan, dan bisa berisi nanah.

4. Hidradenitis suppurativa

Ini adalah penyakit kulit yang kronis yang ditandai dengan peradangan pada kelenjar keringat di ketiak, pangkal paha, atau lipatan kulit lainnya.

Gejala meliputi pembentukan benjolan yang berisi nanah, nyeri, kemerahan, dan peradangan kulit.

5. Kanker payudara

Dalam beberapa kasus, benjolan di ketiak dapat menjadi tanda pertumbuhan sel kanker dari payudara.

Benjolan ini mungkin tidak terasa sakit dan bisa bergerak saat disentuh.

Namun, penting untuk dicatat bahwa informasi di sini hanya bersifat umum.

Jika kamu menemukan benjolan di ketiak, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut dan diagnosis yang akurat.

Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, mungkin meminta tes tambahan seperti tes darah, ultrasonografi, atau biopsi jika diperlukan untuk menentukan penyebab benjolan tersebut.

(*)

(Artikel ini dibuat dengan bantuan AI)