Bangga Banget! Karya Fesyen SMK Asal Kudus Laris di Hong Kong

By Dinda Tiara Alfianti, Selasa, 2 Mei 2023 | 09:22 WIB
Busana karya siswa SMK asal Kudus, Efi Afifah, dipamerkan di Hong Kong. ()

Stylo Indonesia - Berita membanggakan kembali datang dari industri fesyen Tanah Air.

Baru-baru ini, karya fesyen SMK asal Kudus sukses mencuri hati masyarakat di Hong Kong.

Seorang siswa tata busana SMK NU Banat Kudus bernama Efi Afifah baru saja memamerkan karyanya di pameran dagang dan fashion show Hong Kong Fashion Week.

Pagelaran yang kini dikenal dengan Fashion InStyle ini bertempat di Hong Kong Convention & Exhibition Center dan digelar pada tanggal 19-22 April 2023.

Dalam acara ini, Efi menjadi satu-satunya desainer yang masih duduk di bangku sekolah, di antara ratusan perancang busana dan merek dari beberapa negara.

“Tentu saya senang dan bangga menjadi satu-satunya siswa SMK dari Indonesia yang mengikuti pameran dagang dan fashion show di acara ini," ujar Efi.

Bukan hanya memamerkan karyanya di ajang internasional, karya Efi pun laku terjual.

"Apalagi bisa mendapatkan pembeli dari luar negeri. Kesempatan ini akan menjadi langkah awal dan bekal saya untuk menjadi seorang desainer, tentunya saya akan terus belajar dan mencari pengalaman lagi,” tambahnya lagi.

Selama empat hari mengikuti pameran dagang, karya Efi pun berhasil mendapatkan perhatian khusus, salah satunya dari Cici Chen, seorang agen pembelian untuk negara Maldives.

“Koleksinya bagus, kami berminat pada produk sarung, long dress, dan syal yang cocok untuk pasar di negara Maldives,” ujar Cici Chen saat berkunjung ke booth Efi.

Baca Juga: Pacar Brondong Gercep Like! Pose Ngangkang Luna Maya Bikin Netizen Heboh

 

Tidak hanya dari Maldives, pembeli mancanegara lainnya juga tertarik untuk membeli koleksi dan menjalin transaksi bisnis lebih lanjut.

Antara lain dari negara Hong Kong, Thailand, China, Maldives (Maladewa), dan merek CSD dari Prancis.

Tak hanya mengikuti pameran dagang, siswa SMK NU Banat Kudus yang adalah salah satu SMK binaan Djarum Foundation ini, juga mendapatkan apresiasi dari tamu undangan saat memamerkan karyanya dalam fashion show di acara tersebut.

Efi Afifah sendiri berhasil memadukan kain lurik dan linen rami menjadi enam busana berbeda yang memukau dengan tetap menerapkan konsep zero waste fashion.

Keberhasilan Efi mengikuti perhelatan internasional ini pun diperolehnya setelah ia terpilih menjadi juara dua Modest Young Designer Competition (MYDC) 2023.

Pada ajang tersebut, ia mengangkat tema yang terinspirasi dari ombak laut dan mengusung konsep zero waste fashion.

Ada alasan tersendiri mengapa Efi memilih konsep zero waste fashion yang menerapkan teknis potong pola bahan dan memungkinkan sisa potongan bahan dirancang untuk menjadi pakaian sejak awal proses.

Seluruh potongan bahan memiliki fungsi yang dapat disatukan serta digunakan kembali sehingga tidak meninggalkan limbah tekstil.

Kombinasi warna pada linen rami tersebut diaplikasikan dalam bentuk blus, rok, outer, dan sarung.

Lebih dari itu, aksentuasi berupa tali dan obi menjadi penghias koleksi ini.

Untuk harganya sendiri, karya dari siswi SMK asal Kudus ini pun dibanderol mulai dari 500 ribu sampai 1,5 juta rupiah.

(*)