Pilihan Produk Lokal Ramah Lingkungan, Tisu dari Bambu hingga Sutra Ramah Lingkungan

By Cerysa Nur Insani, Senin, 19 Desember 2022 | 12:30 WIB
Produk Lokal Ramah Lingkungan, Tisu dari Bambu hingga Sutra Ramah Lingkungan (instagram.com/kaind_id, instagram.com/tisoo.id)

Stylo Indonesia - Stylovers, apa saja produk lokal ramah lingkungan yang sudah kamu ketahui dan gunakan?

Dengan menggunakan produk lokal ramah lingkungan, kita dapat berkontribusi dalam merawat alam dalam gaya hidup kita.

Berikut ini adalah beberapa produk lokal ramah lingkungan yang memiliki pilihan produk unik yang dapat mendukung gaya hidup kita sekaligus tetap menjaga lingkungan.

Mulai dari tisu yang terbuat dari bambu hingga produk fashion dari kain sutra yang diproduksi secara ramah lingkungan.

Yuk, simak ada apa saja pilihan produk lokal ramah lingkungan yang bisa kamu coba berikut ini!

#1. TISOO, Tisu Ramah Lingkungan Terbuat dari Bambu

TISOO adalah brand yang menciptakan produk ramah lingkungan, yaitu tisu dari bambu dengan kemasan bebas plastik.

Bambu memiliki kemampuan regenerasi yang lebih tinggi dibandingkan jenis kayu pohon lainnya. 

Bambu juga menghasilkan produk yang lembut di kulit, kuat, tebal, tidak berbahaya bagi kesehatan, antibakteri dan fungi, hypoallergenic, dan tetap memiliki daya serap yang tinggi. 

Tak sampai di situ, TISOO juga menggandeng sebuah yayasan lingkungan hidup untuk menanam bibit pohon mangrove di berbagai daerah termasuk Cilacap, Demak, Semarang dan Kendal.

Baca Juga: Intip Pesona Kecantikan Batik Mangrove Asal Belitung Timur yang Memanfaatkan Pewarna Alami dan Ramah Lingkungan

TISOO hadir sejak awal 2021 untuk membantu mengatasi deforestasi hutan alam. Kami menanam bibit pohon mangrove untuk setiap pembelian produk TISOO,” ujar pemilik TISOO, Stephannie Thian.

TISOO juga bekerja sama dengan salah satu perusahaan di bidang bioteknologi untuk memproduksi kultur jaringan serat bambu agar produk berbahan bambu semakin diandalkan lebih banyak masyarakat Indonesia ke depannya. 

#2. KaIND, Produk Fashion dari Sutra Ramah Lingkungan

KaIND merupakan salah satu brand yang menggarap sustainable fashion dengan menggunakan benang dan kain serat sutra ulat eri. 

“KaIND menggandeng lebih dari 200 petani di Pasuruan untuk membuat produk fesyen seperti scarf dan pouch ramah lingkungan dengan memanfaatkan budidaya ulat sutra eri,” ujar Melie Indarto, pemilik KaIND.

“Proses produksi dilakukan secara etis tanpa membunuh pupa ulat sutera, menggunakan pewarna alami, dan menerapkan prinsip zero waste,” tambah Melie.

Selain membawa dampak positif bagi masyarakat, KaIND juga berupaya menjaga kelestarian lingkungan dengan menggunakan pewarna alami di sebagian besar proses produksi serta membuat kolam untuk menampung air hujan yang digunakan untuk mencuci kain batik. 

Produk KaIND juga mengusung produk yang 100% organik, biodegradable, dan berasal dari material alami. 

Dengan mengedepankan prinsip zero waste, limbah produksi dari KaIND sangat sedikit dan tidak mencemari alam. 

KaIND juga berupaya agar sisa produk KaIND tetap bisa diolah kembali dan dijual dengan harga terjangkau.

Baca Juga: Tips Membersihkan Tas Kanvas dan Kulit Sintetis yang Ramah Lingkungan

Tren soal penggunaan produk ramah lingkungan masih menjadi salah satu yang diminati masyarakat saat ini.

Selama setahun ke belakang, Tokopedia mencatat bahwa Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya menjadi wilayah dengan jumlah pencarian produk ramah lingkungan terbanyak. 

Penjualan produk daur ulang juga meningkat sebesar hampir 1,5 kali lipat di Tokopedia, seperti penjualan produk tas lipat pakai ulang yang juga melonjak hampir 2,5 kali lipat.

Untuk itu, Tokopedia, bagian dari Grup GoTo, meluncurkan gerakan ‘Tokopedia Hijau’ sebagai upaya untuk menciptakan ekosistem bisnis berkelanjutan demi memberikan dampak positif bagi lingkungan dan seluruh mitra strategis secara jangka panjang.

Suasana acara Konferensi Pers Peluncuran Gerakan Tokopedia Hijau di Auditorium Tokopedia Tower lantai 52. (Dok. Tokopedia)

“Tokopedia Hijau mengajak sebanyak-banyaknya penjual menerapkan prinsip ramah lingkungan demi bersama membangun bisnis berkelanjutan dan dapat berkontribusi bagi masyarakat dan lingkungan hidup, lewat berbagai program, seperti Program Edukasi dan Inkubasi Seller Hijau,” jelas Public Affairs Senior Lead Tokopedia, Aditia Grasio Nelwan.

Para penjual bisa mendapatkan modul komprehensif yang bisa membantu penjual untuk membangun bisnis yang lebih ramah lingkungan, serta webinar yang bisa diakses oleh penjual secara gratis.

Sedangkan dalam Inkubasi Seller Hijau, penjual dapat mengikuti kelas intensif dan kampanye daring. 

Program yang juga melibatkan social enterprise The Local Enablers ini menyasar penjual dengan produk dan kemasan ramah lingkungan, serta usaha berkelanjutan yang berdampak pada sosial dan lingkungan.

“Di Program Inkubasi Seller Hijau Tokopedia, kami berperan sebagai fasilitator untuk berbagi wawasan serta praktik terbaik dalam menerapkan prinsip ramah lingkungan bagi para pelaku UMKM,” ujar pendiri The Local Enabler, Dr. Dwi Indra Purnomo.

Tokopedia juga menyediakan dana pembinaan sebesar Rp100 juta untuk tiga penjual ramah lingkungan terbaik dalam program ini. 

TISOO dan KaIND merupakan dua dari sekian brand lokal yang bergabung dengan Tokopedia Hijau.

Baca Juga: Kurangi Sampah, Ini Dia Tips yang Bisa Dilakukan Agar Skincare Routine Lebih Ramah Lingkungan

Produk para seller hijau yang dipamerkan di acara Konferensi Pers Peluncuran Gerakan Tokopedia Hijau. (Dok. Tokopedia)

Bahkan, hampir 50 persen dari total penjualan online TISOO berasal dari Tokopedia. 

“Lewat Tokopedia, omzet kami bisa mencapai puluhan juta,” terang Stephannie.

Program Tokopedia Hijau ini juga mendapatkan apresiasi dari pemerintah, karena senada dengan program prioritas Kementerian Koperasi dan UKM RI dalam mendukung pengembangan UMKM ramah lingkungan.

“Berdasarkan hasil riset Kemenkop UKM bersama United Nations Development Programme (UNDP) di 2021, dari 3.000 pelaku UMKM, 95 persennya menunjukan minat terhadap praktik usaha ramah lingkungan,” jelas Menteri Koperasi dan UKM RI, Teten Masduki.

Selain dari sisi penjual, Tokopedia Hijau juga mengajak masyarakat untuk berperan aktif menjaga lingkungan sebagai dukungan untuk ‘Misi Nol Sampah GoTo 2030’. 

Stylovers yang belanja lewat Tokopedia Hijau bisa sekaligus mengurangi sampah lho, karena barang yang dikirim akan menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan, seperti paper wrap, kertas cacah, serat nanas, dan alternatif lainnya.

Berbelanja untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari, sekaligus tetap bisa berkontribusi dalam menjaga lingkungan! Seru banget kan, Stylovers? (*)

Baca Juga: Ramah Lingkungan, Ini Rekomendasi Kapas yang Bisa Dipakai Berulang Kali