Levi's Rilis Sustainability Report 2022 dengan Melanjutkan Kampanye Buy Better Wear Longer

By Grace Kencana Pranata, Selasa, 22 November 2022 | 16:15 WIB
Levi's Rilis Sustainability Report 2022 dengan Melanjutkan Kampanye Buy Better Wear Longer (dok. Levi's)

Stylo Indonesia - Pada 21 September 2022 lalu, kampanye Levi’s® “Buy Better, Wear Longer” adalah salah satu komitmen jangka panjang untuk membuat pakaian yang lebih ramah lingkungan dan memperpanjang pemakaian produk.

Levi’s® berkomitmen untuk terus mendorong konsumen agar menyukai dan memakai jeans mereka selama mungkin, bukan untuk beberapa bulan saja.

Di sini Levi’s® membuat sebuah film pendek dari perspektif produk Levi’s® yang bercerita tentang kisah multi generasi dimana film tersebut menceritakan tentang desain Levi’s® yang ikonik, yaitu 501 jeans.

Setiap dekade Levi’s® meluncurkan pengembangan produk baru dengan mengadaptasi trend yang ada dari waktu ke waktu, bagaimana 501 tetap bisa relevan dan tetap bisa dipakai sejak tahun 1960-an.

“Kampanye tersebut menitikberatkan kepada warisan, durabilitas, dan keunggulan Levi’s® kepada audiens di seluruh dunia. Produk Levi’s® dapat tetap relevan di era manapun, dari generasi ke generasi, hanya dengan beberapa perubahan dan pengembangan. Abadi dan fleksibel, tetapi tetap fashionable sampai kapanpun. Pesan ini akan tetap relevan, disaat kita semua mencari cara untuk berkontribusi di masa depan yang lebih ramah lingkungan,” ujar Karen Riley-Grant, Global Chief Marketing Officer.

Kampanye Buy Better, Wear Longer merupakan ajakan kepada konsumen untuk lebih bijak ketika akan melakukan pembelian dan memikirkan cara untuk memakainya kembali, mendaur ulang (upcycling), dan memakainya selama mungkin, sebelum memberikannya kepada generasi berikutnya. Dan merupakan komitmen Levi’s® untuk bertanggung jawab dalam menggunakan sumber daya alam, untuk selalu berinovasi pada seluruh proses desain dan manufaktur agar menjadi lebih ramah lingkungan, dan untuk memproduksi circular products dan praktis industri yang lebih baik pada umumnya.

Baca Juga: Galeries Lafayette Gelar Jeans Fest 2019 untuk Para Pecinta Denim Masa Kini

 

Iklim, konsumsi, dan komunitas merupakan nilai dasar yang kita gunakan saat berbicara tentang keberlanjutan, dan Levi’s® ingin mencapai berbagai inisiatif untuk mendukung visi ini: Investasi pada bahan dasar seperti Organic Cotton dan Performance Eco Cool dengan Polyester yang di daur ulang, yang dapat menurunkan penggunaan air; pelopor dari proses manufaktur denim yang Water<Less®; dan memiliki Tailorman di Levi’s® Tailor Shop untuk dapat memberikan nafas baru pada pakaian lama Anda. Selebihnya, Levi’s® telah membagi seluruh riset dan alat yang mereka gunakan untuk mendorong perubahan. Saat ini, Levi’s® terus bekerja dengan partner dan pemimpin di industri seperti Fashion for Good dan Ellen MacArthur Foundation untuk mendorong industri ini untuk menggunakan circular model dan Levi’s® R&D lab.

Laporan keberlanjutan terbaru, pada sisi iklim, terdapat pengurangan sebesar 22% pada emisi chain greenhouse gas (GHG) di tahun 2016, pengurangan sebesar 66% emisi GHG pada seluruh fasilitas yang dimiliki perusahaan sepanjang 2016, sebesar 85% renewable energy yang digunakan sebagai sumber daya listrik pada fasilitas yang dimiliki, 11.5+ miliar liter air yang di daur ulang sejak 2011 dengan teknik Water<Less®, dan rencana awal yang dibangun untuk keanekaragaman hayati (sebagai awal pada implementasi strategi keanekaragaman komprehensif pada tahun 2025).

Di sektor konsumsi, kami memproduksi circular Levi’s® 501 jeans pertama, 95% dari kapas yang digunakan merupakan organik, dan dari daur ulang.

Lalu terakhir di sisi komunitas, terdapat 16.600 pegawai LS&Co yang terdiri dari 62% perempuan pada posisi Executive Leadership Team, 509.000 pekerja pada rantai pasokan kami, 80% dari volume produk kami berasal dari pabrik dengan inisiatif worker well-being, $13,5 juta total yang dialokasikan untuk amal dengan community partners, dan advokasi yang masih berjalan untuk perubahan iklim, cuti keluarga berbayar, pencegahan kekerasan dengan senjata, hak suara, dan hak reproduksi.