Kenapa Cuka Apel Berbahaya untuk Wajah Berjerawat? Jangan Sampai Breakout Karena Ini!

By Novita Ibnati Awalia, Kamis, 17 November 2022 | 18:36 WIB
Kenapa Cuka Apel Berbahaya untuk Wajah Berjerawat? Jangan Sampai Breakout Karena Ini! (healthline.com)

Stylo Indonesia - Banyak antusias kecantikan yang masih mempertanyakan apakah cuka apel berbahaya untuk wajah berjerawat.

Tak sedikit yang menyadari cuka apel berbahaya untuk wajah berjerawat.

Lantas, apakah cuka apel berbahaya untuk wajah berjerawat?

Stylo Indonesia merangkum jawaban dari pertanyaan apakah cuka apel berbahaya untuk wajah berjerawat di artikel ini.

Cuka apel memang sempat viral dan jadi primadona untuk hilangkan jerawat ya, Stylovers.

Namun, DIY skincare tak semuanya bisa kita ikuti.

Salah satunya adalah DIY cuka apel untuk hilangkan jerawat.

Alih-alih sembuh, justru ada bahaya di balik penggunaan cuka apel untuk jerawat.

Bagaimana fakta di baliknya?

Simak artikel ini sampai habis agar kamu tahu jawabannya ya, Stylovers!

Baca Juga: Cara Konsumsi Cuka Apel Bikin Langsing yang Tepat, Cocok untuk Diet

Cuka apel, atau ACV, dipercayai sebagai pengobatan rumahan untuk banyak penyakit (salah satunya jerawat).

Oleh karena itu, banyak yang mulai melirik sifat asamnya dengan harapan dapat menyembuhkan jerawat.

Diperkirakan karena ACV mengandung asam seperti asam asetat dan asam sitrat, dapat digunakan untuk melarutkan sel kulit mati dan mengurangi bakteri seperti pembersih wajah lainnya.

Selain itu, banyak yang berpikir karena merupakan produk alami, menggunakan ACV untuk jerawat akan lebih baik untuk kulit daripada "bahan kimia yang keras".

Namun, cuka apel untuk jerawat mungkin bukan solusi kulit terbaik, asam ini jika dibiarkan tidak seimbang dapat sangat merusak kulit.

Asam yang ditemukan dalam ACV, asetat dan sitrat, sangat kuat dan ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam cuka.

Bahkan setelah membuat larutan encer, asam ini sebenarnya bisa menyebabkan luka bakar jika dibiarkan terlalu lama di kulit.

Meski tidak langsung membakar, bahan tersebut masih dapat menyebabkan kekeringan, kemerahan, dan membuat kulit lebih reaktif.

Kualitas asam cuka sari apel, bahkan cuka sari apel organik, berpotensi mengubah keseimbangan pH kulit.

Tingkat pH alami kulit antara 4,7 dan 5,75, sedangkan cuka sari apel memiliki pH sekitar 2-3.

Dengan 1 pada skala yang paling asam, dan 7 benar-benar netral, itu berarti cuka sari apel lebih asam daripada kulit.

Hal ini dapat membunuh bakteri yang bermanfaat bagi kulit dan mengganggu tingkat pH alami kulit dapat menyebabkan peradangan.

Peradangan terjadi ketika sistem kekebalan bergegas ke noda individu yang menyebabkannya membengkak, semakin menyumbat pori-pori.

Peradangan ini bisa memperparah jerawat hingga menyebabkan breakout, lo, Stylovers!

Oleh sebab itu, jangan sembarangan mengikuti DIY skincare terutama untuk kamu yang punya kulit acne-prone dan sensitif, ya! (*)

#SemuaBisaCantik