Bahan Kimia Berbahaya yang Sering Ditemukan Pada Skincare Abal-abal!

By Ananda Amelia, Jumat, 16 September 2022 | 21:15 WIB
Bahan Kimia Berbahaya yang Sering Ditemukan Pada Skincare Abal-abal! (freepik)

Stylo Indonesia - Stylovers, tahukah kamu apa saja bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan pada skincare abal-abal?

Bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan pada skincare abal-abal ini memang seringkali membuat resah.

Hal ini dikarenakan bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan pada skincare abal-abal sangat berbahaya untuk kulit dan juga kesehatan tubuh.

Namun walau demikian, masih banyak yang belum paham bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan pada skincare abal-abal. 

Karena nyatanya, masih banyak pengguna skincare abal-abal yang yakin bahwa produk tersebut punya kualitas baik. 

Lalu, sebenarnya apa saja sih bahan kimia berbahaya yang sering ditemukan pada skincare abal-abal?

Yap, yang pertama tentu saja Merkuri ya, Stylovers.

Kandungan merkuri ini sudah dilarang edar oleh pemerintah sebagai bahan baku skincare. 

Merkuri tidak pernah digunakan sebagai pemutih oleh dokter.

Baca Juga: Cara Tepat Menghilangkan Ketergantungan Kulit Pada Skincare Abal-abal

 

Penggunaan Merkuri yang berlebihan akan membuat kulit terasa kasar, kering dan gatal.

Selain itu, dapat juga terasa lelah, lemas, nyeri otot, dan pada beberapa orang dapat terasa rasa logam di dalam mulut.

Kemudian ada Hydroquinone, bahan ini memang dapat mengurangi jumlah melanosit, yaitu sel yang memproduksi melanin. 

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Widodo menjelaskan menganut pada peraturan dari BPOM (Badan Pengawasan Obat dan Makanan) Indonesia, produk kosmetik dengan kandungan Hydroquinone telah dilarang sejak tahun 2008. 

Hydroquinone merupakan kandungan yang membutuhkan pengawasan dokter apabila digunakan dan biasanya penggunaan maksimal kurang dari 6 bulan.

Efek samping dari penggunaan Hydroquinone yang berlebihan atau yang terdapat pada skincare abal-abal adalah iritasi, eritema atau kemerahan pada wajah, terutama apabila terkena sinar matahari, leukoderma atau depigmentasi, yakni bercak putih pada kulit dengan pola menyerupai confetti, dan okronosis eksogen.

“Skincare abal-abal umumnya menggunakan bahan kimia berbahaya yang dilarang atau bahan kimia dengan pembatasan namun dengan dosis diatas anjuran. Hal inilah yang membuat perubahan di wajah begitu cepat.” ujar dr. Arini Wibowo." ujarnya. (*)