Gebukin Balita 2 Tahun Hingga Meninggal, Ayah Tiri Ini Tega Jadikan Balita bak Samsak, Ibu Kandung Kabur saat Tahu Anaknya Tewas

By Stylo Indonesia, Selasa, 9 Agustus 2022 | 17:18 WIB
Balita 2 Tahun Menjerit Saat Dikarungi dan Dijadikan Samsak Tinju oleh Ayah Tirinya, Sang Ibu Malah Kabur Saat Tahu Anaknya Tewas (TRIBUN MEDAN/DEDY KURNIAWAN)

Sebelum dibunuh, Akil ternyata selalu menjadi korban penganiayaan sang ayah tiri, Ricky Sitepu.

Mulai dari disundut rokok, hingga dimasukkan ke dalam karung goni dan digantung di luar gubuk.

Ricky Sitepu dengan kejam memukuli sang anak yang digantung di dalam karung goni seakan menganggapnya seperti samsak tinju.

"Anaknya sering disiksanya, dipukuli".

"Sebelum dibunuh dipukul, disundut rokok, dimasukan dalam goni lalu dipukuli lagi sampai menjerit-jerit," terang Teuku.

Mirisnya, penganiayaan yang dilakukan Ricky Sitepu kepada Akil itu tak dihentikan oleh sang ibu kandung, SR (28).

Saat tahu anak kandungnya tewas dianiaya suami, SR hanya mengubur Akil dengan tanah galian sedalam 50 cm.

"Usai dibunuh, mereka suami istri sama-sama mengubur anaknya," lanjut Teuku.

Bahkan, sang ibu kandung kabur begitu saja usai anaknya tewas dibunuh sang suami.

Namun, upayanya untuk kabur itu berhasil digagalkan oleh kepolisian.

Ayah tiri dan ibu kandung korban, ditangkap kepolisian saat hendak kabur ke Bukit Lawang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara pada tengah malam.

Baca Juga: Dilempar dari Balkon Hingga Kelaminnya Diejek, Kisah Tragis Artis Legendaris Ini Menderita Karena KDRT Suami Sepanjang Hidupnya

Untuk mempertangggung jawabkan perbuatannya, Ricky Sitepu dan SR akan dikenakan pasal berlapis oleh Polres Langkat.

"Mereka dua kami kenakan pasal berlapis, ada UU tindak pidana pembunuhan dan UU Perlindungan Anak.

"Ancaman penjara seumur hidup atau penjara maksimal 20 tahun," tutupnya.(*) Cece/Stylo

Artikel ini telah tayang di Grid.id dengan judul " Balita 2 Tahun Menjerit Saat Dikarungi dan Dijadikan Samsak Tinju oleh Ayah Tirinya, Sang Ibu Malah Kabur Saat Tahu Anaknya Tewas" Penulis: Agil Hari Santoso