Stylo Indonesia - Stylovers, tahukah kamu penyebab panu hingga vitiligo bisa merupakan dampak kulit sering terpapar matahari?
Yup, dampak kulit sering terpapar matahari di antaranya termasuk menjadi penyebab panu hingga vitiligo.
Namun selain menjadi penyebab panu hingga vitiligo, masih ada lagi sejumlah dampak kulit sering terpapar matahari.
Dilansir dari lifestyle.kompas.com, dokter spesialis kulit Dr. Christine Poblete-Lopez, MD menjelaskan mengenai dampak kulit sering terpapar matahari.
Yuk, simak penjelasan mengenai dampak kulit sering terpapar matahari menurut dokter kulit berikut ini!
#1. Sun spot
Sun spot terlihat seperti titik putih kecil di kulit dan bisa muncul di mana saja, khususnya di bagian tubuh yang terkena sinar matahari.
Namun, ia lebih sering terlihat banyak di lengan, kaki, dan bagian bawah tubuh.
Stylovers tak perlu khawatir, karena bintik-bintik ini bukan pertanda kondisi yang memburuk.
Baca Juga: Cek Hoax Soal Penyakit Kulit: Panu Disebabkan Faktor Keturunan Hingga Gejala Alergi, Cek Faktanya!
Sun spot juga biasanya tidak menyakitkan atau gatal, tetapi mungkin membuat kulit jadi lebih mudah terbakar sinar matahari di area yang lebih putih karena pigmennya lebih sedikit.
“Kami tidak tahu mengapa hal itu terjadi, tetapi ketika kulit akan menjadi lebih gelap di area yang memiliki pigmen di sel-sel kulit. Bintik-bintik putih ini juga terlihat lebih menonjol dan lebih terang," jelas Dr. Poblete-Lopez.
#2. Panu
Kelebihan produksi ragi pada kulit bisa menyebabkan panu atau infeksi kulit jamur yang umum ditemukan di area dada, punggung, hingga wajah.
"Kondisi ini sering dikaitkan dengan banyak berkeringat karena organisme ragi memakan keringat," jelas Dr. Poblete-Lopez.
Biasanya, kondisi ini dapat diobati dengan krim antijamur.
"Ini bisa memakan waktu berbulan-bulan, kadang-kadang sepanjang musim agar pigmentasi kembali," ungkap Dr. Poblete-Lopez.
"Paparan sinar matahari memperkuat kondisi ini dan jika berkeringat lebih banyak, kita akan mendapatkan lebih banyak produksi ragi yang berlebihan," lanjutnya.
#3. Vitiligo
Seperti sun spot dan panu, vitiligo tidak menyakitkan, tetapi area kulit yang lebih terang dapat lebih rentan terhadap sengatan matahari parah karena tidak memiliki pigmen.
Baca Juga: Mitos atau Fakta Panu Disebabkan oleh Faktor Keturunan? Ini Penjelasan Dermatolog!
Vitiligo biasanya muncul di sekitar jari, mulut, mata, hidung, alat kelamin, atau pusar.
Sebab ia merupakan respon peradangan tubuh, dokter dapat mengobati kondisi ini dengan steroid topikal.
"Kondisi ini sebenarnya sangat sulit untuk diobati. Karena kami tahu ini adalah kondisi kronis, kami tidak dapat menggunakan steroid topikal selamanya," jelas Dr. Poblete-Lopez.
Meski tidak mengganggu, jika pasien ingin warna kulitnya kembali merata, dokter mungkin akan menyarankan untuk menghilangkan pigmen sepenuhnya dengan bantuan obat-obatan oral atau perawatan terapi kulit.
#4. Pityriasis alba
Kondisi ini kadang-kadang dapat bercampur dengan infeksi jamur, tetapi pityriasis alba diyakini disebabkan oleh hipopigmentasi pasca-inflamasi yang terkait dengan eksim.
"Kondisi ini menyebabkan bercak yang lebih ringan dan lebih lebar di pipi anak-anak dan terkadang orang dewasa yang menderita eksim," jelas Dr. Poblete-Lopez.
"Pasien dengan eksim memiliki respons imun yang sangat aktif. Kulit mereka sangat sensitif dan sangat gatal," sambungnya.
Peradangan dari eksim biasanya menyebabkan ruam bersisik, gatal, dan bercak-bercak yang cenderung memudar menjadi pigmentasi putih atau abu-abu setelah eksim diobati.
Untuk membantu mengendalikan peradangan yang terkait dengan pityriasis alba, dokter akan menggunakan steroid topikal atau krim topikal antiinflamasi nonsteroid.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai dampak kulit sering terpapar matahari menurut dokter kulit. Apakah kamu mengalami kondisi di atas? (*)
#SemuaBisaCantik
Baca Juga: Penyebab Panu Tiba-tiba Muncul Usai Berenang Menurut Dermatolog, Jangan Sampai Terjadi di Kamu!