Sejarah Pahlawan Perempuan Indonesia Dewi Sartika, Perintis Emansipasi dan Pendidikan Perempuan Pribumi

By Layla Ekrep, Senin, 13 Juni 2022 | 19:28 WIB
Profil dan cerita pahlawan perempuan: Raden Dewi Sartika (fimela.com)

Stylo Indonesia - Dewi Sartika atau Raden Dewi Sartika lahir di Bandung, 4 Desember 1884.  

Dewi Sartika, nama yang begitu harum karena jasanya dalam memperjuangkan nasib dan harkat kaum perempuan, terutama di bidang pendidikan.

Orang tua Dewi Sartika bernama Nyi Raden Rajapermas (Ibu) dan Raden Somanagara (Ayah); keluarga priyayi Sunda, yang mana juga merupakan pejuang Indonesia dengan semangat Nasionalis.

Selepas orang tuanya diasingkan ke Ternate (Maluku) dan wafat, Dewi Sartika kemudian diasuh oleh pamannya, Patih Aria yang tinggal di Cicalengka.

Dewi Sartika dibekali wawasan yang luas dari pamannya yang mulai dikenalkan dan diajarkan pengetahuan mengenai kebudayaan Sunda.

Selain itu, seorang nyonya Asisten Residen berkebangsaan Belanda yang dikenalnya juga kerap mengajarkan tentang wawasan mengenai kebudayaan Barat.

Meski menjadi hal yang bertentangan, pada dasarnya Dewi Sartika telah mengenyam pendidikan sejak Sekolah Dasar.

Hal ini kemudian menghantarkan Dewi Sartika pada perjuangannya merintis pendidikan, khususnya untuk kaum perempuan pribumi.  

Baca Juga: Raden Adjeng Kartini: Sosok Pelopor Kebangkitan Perempuan Nusantara

#Sekolah Isteri

Minat dan bakatnya sebagai pendidik sudah ditunjukkan Dewi Sartika dari kecil, ditandai dengan sering berperan sebagai guru ketika main sekolah-sekolahan di belakang gedung kepatihan.