“Sedangkan bahan kimia berbahaya yang diperbolehkan digunakan dengan pembatasan dalam penggunaannya pada produk kosmetik, yaitu hidroquinone dengan batas maksimum penggunaan 0,02%, formaldehid dengan batas maksimum penggunaan 5%, triclosan dengan batas maksimum penggunaan 0,3%, dan resorsinol dengan batas maksimum penggunaan 0,5%.” ungkapnya.
Hydroquinone pun sebenarnya masih banyak digunakan oleh para dokter kulit untuk menangani masalah hiperpigmentasi pada pasiennya.
Namun yang perlu diingat adalah, dosis penggunaannya yang memang tidak terlalu tinggi.
Dalam hal ini tentunya sudah disesuaikan dengan kadar yang ditetapkan oleh aturan yang berlaku terkait dengan penggunaan bahan kimia tersebut.
Apalagi seperti yang kita tahu bahwa bahan pembuatan skincare abal-abal sangat tidak jelas takarannya.
Melihat produk tersebut sangat efektif untuk membuat wajah jadi lebih putih dalam waktu yang singkat, bukan tidak mungkin kandungan yang digunakan juga bisa sangat tinggi.
Walau demikian, efek yang akan diberikan pada kulit setelahnya akan sangat menyulitkan.
Di beberapa kasus, ada juga yang sampai tidak bisa dikembalikan seperti semula.
Maka dari itu, mulai dari sekarang hindari untuk melakukan eksperimen pada wajah kita ya, Stylovers.(*)