Stylo Indonesia - Batik merupakan identitas budaya masyarakat Indonesia yang mengekspresikan kreativitas dan spiritualitas melalui makna simbolik, warna, dan desainnya.
Namun demikian industri batik dapat menimbulkan pencemaran lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik karena menghasilkan limbah terutama dari proses pewarnaan batik.
Tidak jarang ditemui pengrajin batik masih menggunakan pewarna sintesis lantaran murah, praktis, dan lebih cerah.
Solusi permasalahan ini salah satunya dengan mendorong pengrajin batik mengganti pewarna sintetis dengan pewarna alam karena Indonesia banyak memiliki bahan pewarna alternatif yang lebih aman dan tahan lama.
Promosi terhadap batik warna alam juga perlu semakin ditingkatkan sehingga konsumen pun memiliki awareness terhadap isu ini.
Berangkat dari isu ini, Bank Indonesia Solo mempromosikan batik warna alam untuk tampil dalam ajang Muffest+ 2022 dengan menggandeng desainer Nasional Ibu Tuty Adib dengan konsep sustainable fashion.
Batik Kebon Indah yang berlokasi di Bayat, Klaten merupakan salah satu sentra produksi batik tulis warna alam dan menjadi simbol kebangkitan ekonomi perempuan Bayat pasca bencana gempa 2006.
Para perempuan Desa Kebon bangkit secara berkelompok untuk menekuni batik warna alam dengan memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar.
Memanfaatkan pewarna alam dengan menggunakan tanaman seperti kayu atau kulit kayu tingi dan jambal serta bahan alam lainnya, menjadikan batik ini memiliki daya pikat tersendiri.
'Tembayat' merupakan asal kata dari Bayat yang memiliki arti hidup rukun saling membantu, bersinergi, dan karakter masyarakat yang terbuka, dinamis dan tetap memegang teguh budaya, menjadi inspirasi koleksi Tuty Adib kali ini.
Tuty Adib menampilkan delapan outfit busana muslim ready to wear deluxe yang eksklusif dengan materi batik tulis warna alam Kebon Indah.