Stylo Indonesia - Hidup baru kini dijalani oleh Muzdalifah.
Muzdalifah melepas status jandanya dan menikah dengan pria yang usianya lebih muda darinya.
Namun, bak salah pilih suami, Muzdalifah nampaknya harus gigit jari karena kini jadi buron rentenir.
Seperti yang dilansir Stylo Indonesia dari GridHits.ID, dulu Muzdalifah sempat kehilangan sejumlah harta saat menikah dengan Khairil Anwar
Muzdalifah kehilangan satu unit mobil gara-gara terlibat dalam masalah hutang piutang Khairil Anwar.
Peristiwa itu terjadi kala Muzdalifah masih terikat dalam status pernikahan dengan Khairil Anwar.
Baca Juga: Rela Jadi Suami Janda Kaya yang 15 Tahun Lebih Muda, Sosok Ini Bongkar Akan Ada Penyesalan yang Dialami Fadel Islami Atas Pernikahannya Dengan Muzdalidah
"Kalau mobil saya ditahan CRV benar satu minggu.”
“Dan aku datang ke rumah jendral itu aku bantu karena dia bicaranya baik manis aku bantu," ungkap Muzdalifah saat ditemui Grid.ID di studio TV kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2017).
Bermaksud membantu, Muzdalifah justru jadi sasaran para penagih hutang.
"Ternyata apa yang aku omongin dengan jendral itu, kemudian nggak ada uangnya.”
Mau tak mau, Muzdalifah pun menutup hutang sang suami sebesar 70 juta.
“Akhirnya kan aku yang dikejar akhirnya aku membayar uang seharga Rp 70 juta saat itu," imbuh Muzdalifah.
Perlahan kebohongan Khairil Anwar pun nampak di mata Muzdalifah, hingga berujung pada pembatalan pernikahan.
Tak diketahui berapa Rupiah yang telah dikeluarkan oleh janda pendangdut Nassar itu.
Yang jelas Muzdalifah saat itu masih belum mengetahui keberadaan mobilnya yang diperkirakan berharga ratusan juta Rupiah itu.
"Alhamdulillah aku belum terima (mobil).”
“Aku juga sudah via telepon dengan dia, tapi tidak dibalas.”
“Aku tidak mau ribut, kalau (mobil) ada, ya diantarin, kalau tidak ada, ya mungkin dia cari dulu," kata Muzdalifah. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul "Sempat Berniat Jual Rumah Megahnya, Muzdalifah Mengaku jadi Buron Rentenir Gegara Ulah Sang Suami: 'Kan Aku yang Dikejar'"Penulis: Hanifa Qurrota A'yun