Biasanya Steroid topikal tersedia dalam berbagai bentuk termasuk krim, salep, larutan, dan zat pembawa lainnya.
Namun penggunaannya harus dikontrol dan diawasi secara ketat oleh dokter.
Namun banyak krim wajah ilegal yang kini mengandung steroid, khususnya yang dijual di e-commerce dan media sosial.
Peminatnya juga cukup tinggi karena menawarkan hasil yang instan tanpa pertimbangan matang.
Penggunaan Steroid untuk krim wajah memiliki risiko mengalami efek samping terutama tanpa pengawasan medis, terlebih dalam kasus penggunaan jangka panjang dan dosis tinggi.
Dokter Arini menegaskan, produk kosmetik seharusnya tidak memiliki tujuan terapeutik atau setara dengan penanganan medis.
Baca Juga: Dermatolog Bagikan 3 Cara Kenali Produk Skincare Abal-abal Bermerkuri!
Ada banyak laporan soal tentang efek samping steroid pada produk skincare seperti kulit yang menjadi tipis, bulu kulit semakin lebat dan rentan terjadi infeksi kulit akibat penurunan kekebalan tubuh.
Penggunaan krim dengan kandungan steroid berulang di area yang sama menyebabkan penipisan epidermis dan perubahan jaringan ikat dermis yang ada di lapisan kulit.
Efeknya, kulit akan menjadi lebih kendur, terlihat transparan, berkerut, rapuh dan pembuluh vena yang terlihat menonjol.
Berbagai dampak buruknya juga akan dipengaruhi oleh usia, lokasi penggunaan, potensi, dan adanya oklusi.
Sebelum hal ini menimpa kita, ada baiknya untuk hentikan penggunaan skincare abal-abal dengan kandungan Steroid, yuk Stylovers.
Dan jangan lupa sebelum membeli dan menggunakan skincare penting untuk memastikannya langsung dengan cek nomor registrasi produk tersebut di situs resmi BPOM ya Stylovers.
Semoga informasi ini bisa membantu. (*)