Kemudian pada kasus ketiga, terdapat wanita berusia 39 tahun yang diketahui merupakan pengguna krim pemutih bermerkuri.
Wanita ini pun mengalami gangguan fungsi ginjal.
Nahasnya anaknya yang baru berusia 4 tahun, disebut juga mengalami gangguan ginjal.
Setelah ditelusuri, krim pemutih yang dipakai ternyata mengandung 20.000-57.000 ppm merkuri.
Jadi, stop pemakaian skincare abal-abal seperti krim pemutih bermerkuri, bukan cuma untuk menjaga kesehatan kita Stylovers.
Baca Juga: Tips Menghindari Skincare Abal-abal dari Dermatolog, Cuma 3 Langkah!
Tetapi juga untuk menjaga kesehatab keluarga kita dari efek negatif keracunan merkuri.
Semoga informasi ini bermanfaat dan membuat kita lebih bijak lagi dalam menggunakan skincare yang aman.
Tentunya yang sudah lulus Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). (*)