Stylo Indonesia - Pasca setahun sang suami berpulang kembali ke Sang Pencipta, BCL melontarkan statement yang mengejutkan.
Ibu satu anak ini mengungkapkan kalau lebih baik diselingkuhi ketimbang ditinggal Ashraf Sinclair wafat.
Setelah setahun, BCL masih merasa terpukul atas kepergian sang suami.
Pasalnya hal terbesar yang ditakuti BCL adalah kehilangan orang terdekat.
Diketahui bahwa Ashraf Sinclair meninggal dunia 18 Februari 2020 lalu gara-gara serangan jantung.
Cerita itu ia uraikan dalam kanal YouTiubenya, IT'S ME BCL, yang tayang pada Sabtu (13/2/2021).
"Gua bisa main di film mungkin kehilangan orang gitu ya, atau mungkin gue tahu orang lain kehilangan orang.
Tapi gue nggak pernah menyangka kayak gini rasanya.
Kayak kehilangan pertama orang terdekat sama gue Ashraf gitu loh, orangtua gue masih ada dua-duanya," ungkap BCL.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Segini Harga Jaket Nagita Slavina Saat Mejeng di Cover Majalah Forbes Indonesia
Kendati demikian ia lebih memilih diselingkuhi.
"Ketika gue bilang, gue takut banget ama kematian, dan ini terjadi.
Bukan hanya kematian, kehilangan orang yang kalo misalnya orang tanya kasarnya nih
'Mendingan suami lo selingkuh apa suami lo meninggal'.
Ya mendingan suami gue selingkuh.
Mendingan suami gue diambil orang lain kalo gue, karena dia masih ada," tambahnya.
BCL mengaku tak sanggup jika seseorang yang sangat ia cintai harus pergi meninggalkannya.
"Karena ketika kamu menikah dengan seseorang yang kamu sangat cintai.
Kalo dia bahagia sama orang lain ya biarkan dia bahagia sama orang lain.
Baca Juga: Terungkap! Ternyata Segini Harga Jaket Nagita Slavina Saat Mejeng di Cover Majalah Forbes Indonesia
Sakit iya, cuma dia mendapatkan kebahagiaan, kita juga akan dapat sedikit kebahagiaan dari itu.
Tapi ketika dia udah enggak ada lagi, udah enggak ada lagi ini orangnya," paparnya.(*) Cece/Stylo
Artikel ini telah tayang di GridHits.id dengan judul "Tak Kuat Harus Menjanda di Usia yang Masih Sangat Muda, BCL Mengaku Lebih Memilih Ashraf Sinclair Direbut Pelakor Ketimbang Meninggal Dunia: ‘Gue Takut’" Penulis: Hanifa Qurrota A'yun, Editor: Rachel Anastasia Agustina