Stylo Indonesia - Kanker ovarium menjadi salah satu penyakit yang mematikan bagi perempuan.
Bisa dibilang, penyakit kanker ovarium sama berbahayanya dengan kanker payudara, serviks dan rahim.
Seperti yang dilansir Stylo Indonesia dari Nova.ID, Data dari American Cancer Society, kanker ovarium ada di peringkat kelima sebagai kanker paling mematikan bagi perempuan.
Meskipun kanker ovarium bisa diobati, deteksi awal tetap merupakan hal yang sangat penting karena semakin dini kanker ini diketahui dan diterapi, semakin besar kemungkinannya untuk sembuh.
Dilansir dari Tribunnews.com, pada tahun 2012 diperkirakan terdapat sekitar 239.000 kasus kanker ovarium baru yang muncul di seluruh dunia.
Umumnya, kanker ovarium seringkali tak terdeteksi hingga bisa menyebar dalam panggul dan perut tanpa diketahui.
Pada tahap akhir ini, kanker ovarium sulit untuk diobati dan sering sudah menjadi fatal.
Artis cantik Shahnaz Haque adalah salah seorang survivor yang pernah merasakan keganasan penyakit ini.
Pada 1998, Shahnaz didiagnosis terkena kanker ovarium dan memutuskan menjalani operasi setahun setelahnya.
Shahnaz bersyukur karena dirinya telah bebas dari ancaman kanker tersebut.
Artis cantik ini mengakui, dirinya tumbuh dalam keluarga dengan riwayat kanker yang kuat.
Ibu dan neneknya meninggal dunia karena kanker, begitu pula ayah dari sang suami, Gilang Ramadhan, yang meninggal karena kanker prostat, serta ada anggota keluarga besar yang meninggal karena kanker payudara.
Sehingga kepedulian dengan para pejuang kanker juga kerap digerakan oleh Shahnaz.
Pada acara World Cancer Day 2022 "Beyond physical: mental and emotional impact" yang diadakan oleh PT. Kalbe Farma Tbk. yang diadakan beberapa waktu lalu, Shahnaz menyampaikan bahwa dukungan keluarga dan orang terdekat sangat penting bagi pejuang kanker.
"Saat saya diovonis mengidap kanker, dunia serasa berhenti dan saya tidak semangat untuk melakukan apapun. Disinilah pentingnya kehadirang orang terdekat untuk terus menumbuhkan semangat." katanya.
Shahnaz juga memberikan tips bagi orang terdekat yang memiliki anggota keluarga pejuang kanker untuk tepat memberi semangat.
"Tumbuhkan kemandirian pada pejuang kanker, jangan lupakan empati, kalau jenguk pasien kanker jangan banyak tanya, apalagi soal penyebab, kehadiran saja sudah jadi dukungan luar biasa," ungkap Shahnaz.
Tak hanya itu, Shahnaz juga menyarankan untuk memberikan dukungan berupa sentuhan fisik agar pejuang kanker bisa lebih semangat untuk sembuh.
"Kita ga pernah tahu perasaan rasa takut kehilangan nyawa hingga identitas tubuhnya, jadi jangan membebani mereka dengan pertanyaan. Pelukan, elusan lebih berguna daripada dikasih informasi yang tidak membuat nyaman pejuang kanker," jelasnya.
Dan, Shahnaz juga menyarankan agar tidak menunjukan rasa kasihan kepada pejuang kanker, karena hal tersebut justru akan membuatnya hilang semangat.
"Jangan kasihani, itu kesel denger kayak gitu.Bukan dirumahkan, jangan biarkan dia merasa enggak berguna, biarkan dia berkarya dan mandiri," sara Shahnaz.
Pada kegiatan World Cancer Day 2022 ini, PT. Kalbe Farma juga menghadirkan sebuah ekosistem digital yaitu OneOnco yang memberikan solusi komprehensif bagi kebutuhan pejuang kanker di Indonsia.
Termasuk deteksi dini, konsultasi online, serta terapi suportif yaitu nutrisi untuk penjuang kanker.
Hal tersebut juga disarankan oleh Shahnaz agar pejuang kanker ikut sebuah komunitas atau konsultasi dengan pihak terpercaya agar tidak salah ambil keputusan untuk mengatasi kanker. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Nova.ID dengan judul "Usai Nyawanya Terancam Akibat Kanker Ovarium, Shahnaz Haque Hindari Makanan Favorit Orang Indonesia Ini"Penulis: Tentry Yudvi Dian Utami