Namun menurut dr. Medhi, steroid kerap digunakan oleh produsen skincare abal-abal karena dapat memberikan perubahan terhadap kulit dengan cepat.
"Salah satu efek yang ditimbulkan terhadap penggunaan steroid pada skincare adalah hipopigmentasi. Ini yang sering disalahgunakan dalam produk skincare sebagai pemutih,” jelasnya.
Padahal, steroid topikal biasanya digunakan oleh dokter untuk mengatasi penyakit dermatitis atopi, dermatitis kontak alergi, psoriasis vulgaris, dan lain-lain.
Namun, penyalahgunaan steroid pada skincare abal-abal ini justru memberikan efek samping terhadap kulit wajah.
“Bahayanya bisa menimbulkan efek samping seperti teleangiektasis atau pembuluh darah yang kelihatan, wajah memerah, kulit menjadi lebih sensitif, striae atau munculnya guratan peregangan pada wajah,” jelas dr. Medhi.
Ia kemudian berpesan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam memilih produk skincare, terutama pada produk-produk yang memiliki klaim dapat memberikan hasil yang cepat.
“Masyarakat harus mengecek terlebih dahulu kandungan yang ada pada skincare. Apabila menawarkan kulit yang cepat putih dalam waktu instan, ini patut diwaspadai yang mana itu merupakan efek hipopigmentasi dari steroid dan akhirnya mengakibatkan kulit wajah mudah memerah,” jelas dr. Medhi.
Jika Stylovers mengalami efek samping seperti yang sudah disebutkan setelah menggunakan sebuah produk skincare, disarankan untuk segera menghentikan penggunaan produk tersebut.
Stylovers harus segera berkonsultasi kepada dokter kulit untuk mengembalikan kulit wajah seperti sedia kala.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai efek samping skincare abal-abal mengandung steroid menurut dokter spesialis kulit dan kelamin. Jangan sampai sembarangan memilih skincare, ya! (*)
#SemuaBisaCantik
Baca Juga: Daftar Produk Skincare Abal-abal yang Beredar di Pasaran, Awas Jangan Sampai Ketipu!