Stylo Indonesia - Stylovers, apakah kalian termasuk orang yang suka mengendarai motor untuk beraktivitas sehari-hari?
Jika iya, penting untuk diingat kalau merawat kebersihan helm menjadi hal yang penting untuk dilakukan secara rutin.
Menjaga kebersihan helm dengan mencucinya secara rutin bisa menghindari kamu dari berbagai risiko penyakit kulit.
Meskipun terdengar sepele, jika kamu sudah terkena penyakit, akan lebih repot menyembuhkannya.
Dilansir dari Grid.id, jika helm tidak dicuci yang ditakutkan itu adanya jamur, begitu sudah nempel akan menular di kulit kepala.
Stylovers, kalau kamu malas membersihkan helm, akan berpotensi menghadirkan masalah bagi sang pemakai. Beberapa masalah yang timbul, yakni munculnya jerawat pada muka dan rambut berketombe.
Kalau kita tilik dari struktur bahannya, sudah pasti keringat akan segera menyerap ke bagian busa dan linen.
Kalau Stylovers melakukan perjalanan pagi hari, kepala biasanya akan berkeringat, kemudian lanjut sore hari keringat tersebut mengendap.
Baca Juga: Hati-hati! Barang di Sekitarmu Ini Bisa Jadi Pemicu Jerawat Tanpa Disadari
Nah, kalau hal ini berulang terus, maka endapan keringat bercampur dengan debu akan menetap di bagian dalam helm.
Menurut dokter Bambang Dwi Pahyana, sp.KK, area kepala yang mengalami panas, basah dan pengap saat memakai helm itu langsung menimbulkan efek penyakit yang disebut seboroik.
“Seboroik adalah penyakit kulit yang biasanya mengenai kulit kepala dan area tubuh yang berminyak. Seperti punggung, wajah, dahi, ketiak, pangkal paha, serta dada bagian atas. Pada kulit kepala, penyakit ini menyebabkan kulit berwarna merah, berketombe, dan bersisik," ujar dokter Bambang.
Penting untuk diingat ya Stylovers, jangan lupa untuk melakukan cuci helm minimal 1 bulan sekali. (*)