Cuaca Hujan Mendukung untuk Berhubungan Seks, Apakah ada Risiko Jika Terlalu Sering?

By Grace Kencana Pranata, Rabu, 15 Desember 2021 | 16:38 WIB
Hal yang perlu dilakukan setelah melakukan hubungan seksual. (freepik.com)

Stylo Indonesia - Kegiatan bersama pasangan melakukan hubungan intim memang dinilai hal yang menyenangkan dan bisa meningkatkan kemesraan.

Banyak faktor yang bisa memengaruhi kegiatan intim menjadi lebih menyenangkan dan bergairah, salah satunya cuaca dan suasana yang mendukung.

Saat ini, musim hujan di penghujung tahun memberikan cuaca dingin sejuk yang mendukung untuk berhubungan seks bagi pasangan suami istri.

Baca Juga: Mirip Lesty, Anang Juga Dipuasin Ashanty dengan Kostum Seks hingga 3 Lemari, Penasaran Apa Saja Bentuknya?

Nah, meskipun hujan hampir datang setiap hari dan rasa ingin bercinta semakin menggebu-gebu, ternyata jika dilakukan terlalu sering bisa saja menimbulkan efek negatif, loh.

Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Archives of Sexual Behavior pada 2017, rata-rata orang dewasa berhubungan intim 54 kali setahun atau rata-rata satu kali per pekan.

Selama musim hujan yang rasanya mendukung untuk berhubungan seks, apakah berisiko jika dilakukan terlalu sering?

Baca Juga: Mantap! 3 Posisi Seks yang Bikin Tahan Lama di Ranjang, Buat Suami Semakin Sayang

Menurut asisten profesor klinis kebidanan, ginekologi, dan pengobatan reproduksi di The Icahn School of Medicine di Mount Sinai Health System di New York City, Rebecca C. Brightman, MD, definisi "sering" tersebut sebetulnya bervariasi.

"Selain itu, jika terasa nyaman dan tidak menyakitkan, maka seks pada frekuensi berapa pun tidak masalah," katanya kepada Health.

Penting untuk mengenal tubuh kita lebih lanjut, kita perlu mengetahui apakah ada tanda bahwa tubuh kamu yang mungkin perlu jeda berhubungan intim atau dianggap "terlalu sering" untuk tubuh.

Berikut ini adalah pemaparan dari risiko yang akan dihadapi jika terlalu sering berhubungan seksual.

1. Pembengkakan vagina dan labia

Menurut dokter kandungan dan ahli kesehatan wanita dari California, Sherry A Ross, menjelaskan kalau ada bahaya fisik utama akibat terlalu sering berhubungan intim adalah pembengkakan vagina dan labia yang berlebihan.

Ia mengatakan, rangsangan seksual yang terlalu sering akan membuat vagina dan labia penuh dengan darah.

Baca Juga: Tak Kalah Menggairahkan dari Kama Sutra, Coba Seks Tantra yang Bisa Bikin Orgasme Makin Nikmat Malam Ini!

Nah, dalam kondisi ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit yang berlebihan saat berhubungan seksual.

2. Pelumasan alami vagina tidak optimal saat berhubungan seks

Jika melakukan hubungan intim terlalu sering atau terlalu panjang juga dapat menyebabkan pelumasan alami pada vagina mengering.

Hal ini yang dapat menyebabkan gesekan dan nyeri baik pria maupun wanita.

Baca Juga: Prilly Latuconsina Diolok Karena Tak Pernah Berhubungan Seks dengan Kekasih, Gadis Ambon Ini Justru Ungkapkan Hal yang Mengejutkan: Parah!

"Jika Anda tidak melakukan cukup pemanasan untuk terangsang secara seksual dan menjadi basah, vagina akan menjadi kering."

"Ini akan membuat seks terasa menyakitkan saat penis atau jari memasuki vagina," kata Ross. Kekeringan vagina juga bisa terjadi pada perempuan menopause, yang akan mengakibatkan sensasi terbakar pada vagina selama kontak seksual dan penetrasi.

Apabila area pembengkakan tampak berlebihan, cobalah gunakan kompres es untuk meredakan nyeri.

Di waktu berikutnya, untuk menghindari kejadian serupa, pertimbangkan untuk menggunakan pelumas, baik alami maupun produk pelumas untuk melubrikasi vagina. 

Baca Juga: Nyobain Mainan Seks Sambil Dibayar, Terbongkar Ini Alasan Para Wanita Senang Jadi Penguji Sex Toy

3. Penis nyeri dan lecet

Hal tidak nyaman tak hanya dirasakan perempuan, laki-laki juga bisa mengalami ketidaknyamanan akibat terlalu sering berhubungan intim.

"Penis bisa mengalami nyeri, bengkak, dan lecet, bahkan mungkin pula kesulitan buang air kecil," ungkap Ross. (*)