Hal ini karena Putri Diana merupakan sosok perempuan manis yang banyak disukai orang.
Namun, beberapa sikap Putri Diana seperti emosi yang berubah-ubah dan rasa cemburu yang besar membuat sang Pangeran sulit untuk menerimanya.
Pernikahan Charles dan Diana mulai dalam masalah besar ketika keduanya melakukan honeymoon di Balmoral.
Kabarnya, sang Putri menderita insomnia dan terus menerus mencaci maki sang suami karena pernah menjalin hubungan dengan Camilla, dimana saat itu Camilla sudah bersuami.
Berulang kali Pangeran Charles berusaha menenangkan dan menjelaskan kepada Diana bahwa perselingkuhannya hanya masa lalu.
Tapi, usaha Pangeran Charles seolah sia-sia karena saat itu Putri Diana seolah hanyut dalam emosi emosinya.
Karena tidak tahan dengan perilaku istrinya, ketika sedang berbulan madu, Pangeran Charles justru sibuk dengan buku-buku dan kegiatan memancing yang membuat Putri Diana semakin menderita.
Akhirnya, Pangeran Charles berkonsultasi dengan Laurens Van der Post, guru filsuf asal Skotlandia mengenai pernikahannya.
Sang guru berpendapat bahwa Putri Diana mengalami paranoid yang tinggi akan masa lalu Pangeran Charles, sehingga perlu perawatan mental.