Selain itu, dr. Dedianto juga menjelaskan apa saja risiko kesehatan yang dapat muncul akibat penggunaan kosmetik mengandung merkuri:
- Keracunan jika digunakan dalam dosis yang tinggi
- Kerusakan pigmen kulit
- Infeksi kulit
- Muncul luka
- Kerusakan organ dalam, seperti gagal ginjal
- Kerusakan pada sistem saraf, seperti kelelahan, tremor, neuropati, gangguan kecemasan, gangguan memori, hingga depresi
- Penipisan kulit
- Pembuluh darah pada kulit terlihat
- Jika digunakan selama kehamilan, dapat menimbulkan kelainan pada bayi baru lahir
Lalu, bagaimana gejala atau tanda kulit yang sudah terpapar kosmetik mengandung merkuri?
"Biasanya ciri-cirinya adalah awal penggunaan kulit bisa putih dalam sekejap, sekitar kurang dari 1-2 minggu, namun putihnya tidak biasa," jelas dr. Dedianto.
Baca Juga: Waspada Krim Wajah Berbahaya Mengandung Hidrokuinon dan Merkuri! Simak Penjelasannya Menurut Dokter!
Perubahan warna kulit menjadi putih secara tidak biasa ini disebabkan oleh sel pigmen di kulit yang memang dihancurkan.
"Sayangnya, begitu krim yang mengandung merkuri dihentikan penggunaannya, lambat laun kulit menjadi menghitam dan tidak merata disertai iritasi dan sensitif," lanjutnya.
Kemudian, apakah ada cara untuk membedakan antara kosmetik yang mengandung merkuri dengan yang tidak?