Pada akhirnya, tas ini sering dipakai Putri Diana dalam berbagai kesempatan.
Pada November 1995, dalam kunjungannya di Birmingham, sang putri tertangkap kamera pers internasional dengan tas tersebut.
Lalu, beberapa minggu kemudian, ketika mengunjungi Argentina, ia juga nampak dengan tas favoritnya ketika meninggalkan pesawat.
Akhirnya, di tahun 1996, sebagai penghormatan untuk Putri Diana, tas tersebut diberi nama Lady Dior.
Tas tersebut berbahan kulit yang dijahit dengan jahitan yang mencerminkan sejumlah kode Dior.
Pola jahitannya terinspirasi oleh kursi Napoleon III yang pernah digunakan oleh Christian Dior untuk menyambut para pelanggannya pada hari pertunjukkannya pada 1947.