Dokter Chamim juga menjelaskan gejala kanker serviks yang sering terjadi, seperti keputihan berlebih dan pendarahan.
Dia juga menjabarkan, terdapat kemungkinan seorang perempuan mengalami kanker serviks jika pada saat berhubungan sekual pertama kali virus Human papillomavirus (HPV) itu menyerang. Hanya saja, kondisi itu baru akan diketahui beberapa tahun berikutnya.
“Mungkin hubungan seksualnya cuma sekali dua kali, tapi (waktu) hubungan seksual ada virusnya, sehingga minimal kalau berdasarkan penelitian statistik, 4 tahun atau 5 tahun terjadi perubahan sel yang disebut displasia atau pra-kanker,” kata dokter Chamim.
Meski gejala yang ditimbulkan mungkin samar-samar dengan kondisi yang lain, namun pemeriksaan kesehatan organ reproduksi dapat mendeteksi kemungkinan kanker serviks sebelum berubah menjadi kanker. (Traya/Stylo)(*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul, "Jumlah Kasusnya Banyak di Indonesia, Kanker Serviks Bisa Dialami Wanita Muda".
Penulis: Nurul Faradila
Editor: Poetri Hanzan