Stylo Indonesia - Siapa di sini Stylovers yang masih sering salah memahami perbedaan botox dan filler.
Sama-sama dilakukan melalui injeksi, membuat banyak yang menyalahartikan perbedaan botox dan filler.
Lalu seperti apa sih, perbedaan botox dan filler sebenarnya?
Baca Juga: Tampilan Cantik Nikita Willy Sebelum dan Sesudah Filler Dagu, Lebih Lancip dan V-Shape!
Seperti yang kita tahu, selain produk skincare anti-penuaan yang berfungsi membantu memperhalus garis-garis tanda penuaan wajah, ada pilihan lain yaitu dengan suntik wajah.
Salah satu yang sering jadi pilihan adalah suntik botox dan filler.
Nah langsung aja yuk, cari tahu perbedaan botox dan filler menurut ahli, Stylovers!
Jika Stylovers, memerlukan sedikit penyegaran di wajah, botox bisa jadi pilihan.
"Botox, atau toksin Botulinum, adalah neurotoxin yang melumpuhkan sementara otot yang disuntikkan, sehingga mengurangi kerutan dan menarik kulit di atasnya," jelas dokter kulit bersertifikat Michelle Henry, MD , pendiri Bedah Kulit & Estetika Manhattan dikutip dari Good Housekeeping.
Botox digunakan untuk mengatasi kerutan di wajah, yaitu kerutan dan garis yang terlihat saat seseorang mengekspresikan wajahnya.
Sementara filler merupakan gel yang disuntikan ke wajah, untuk menambah volume di area kulit yang cekung.
"Ketika kamu melihat lipatan, celah, atau kerutan, filler yang berbeda dari berbagai konsistensi dapat digunakan untuk mengganti volume, memperbaiki defisit dan memberikan tampilan yang lebih tebal," kata dokter kulit bersertifikat Corey L. Hartman, MD, pendiri Skin Wellness Dermatology di Birmingham, Alabama.
Ada dua jenis filler yang biasa digunakan, setiap filler memiliki sifat spesifik dan unik yaitu asam hialuronat (HA) dan kalsium hidroksiapatit (CaHA).
"Inilah mengapa memilih injektor yang berpengalaman dalam memahami anatomi dan reologi produk ini sangat penting," kata Dr. Henry.
Dr. Hartman menjelaskan jenis filler Hialuronic Acid (HA), hadir dalam berbagai konsistensi dan viskositas pada beberapa merek dan dapat digunakan di seluruh wajah, termasuk pelipis, cekungan air mata, lipatan naso-labial, tulang pipi, dagu, rahang, hidung, dahi, leher hingga hampir dimana saja.
"Pengisi HA tertentu, seperti Belotero Balance Plus, lebih lembut dan paling cocok untuk garis permukaan halus," kata Dr. Henry.
Untuk seseorang yang menginginkan tampilan yang sangat natural, Dr. Henry menyarankan Restylane Defyne, filler yang dibuat untuk bergerak bersama kulit.
Jenis filler kalsium hidroksiapatit (CaHA) adalah zat yang lebih berat dan tidak mudah disuntikkan ke dalam untuk meniru tulang dan memberikan dukungan struktural.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan Soal Suntik Botox, Berasal dari Racun Tapi Bisa Menyembuhkan Penyakit?
Dengan begitu jenis filler CaHA lebih sering digunakan untuk bagian pipi, rahang, dan wajah bagian bawah.
Nah jadi jika ditanya mengenai perbedaan botox dan filler, Dr. Hartman menjelasakan, "Botox melemaskan gerakan otot dan garis-garis yang terbentuk akibat gerakan, atau kerutan dinamis," jelasnya.
Sementara filler lebih berfokus pada menambah volume untuk memperbaiki lipatan, lekukan, dan garis lipatan yang terlihat saat wajah diam.
Bagaimana Stylovers, jadi perawatan wajah mana nih yang cocok untuk permasalahan kulit kamu? (*)
#SemuaBisaCantik