Stylo Indonesia - Kasus positif Covid-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan ya Stylovers.
Kenaikan kasus positif yang melejit, membuat hampir seluruh rumah sakit kewalahan karena penuh oleh pasien terinfeksi virus corona.
Jika biasanya seseorang disarankan melakukan tes swab PCR atau antigen setelah kontak langsung dengan pasien positif Covid-19.
Ternyata bukan hal itu yang harus dilakukan pertama kali Stylovers.
Baca Juga: Awas! Kasus Covid-19 Varian Delta Paling Menular, Ini Cara Hindari Penularannya
Untuk lebih jelasnya simak informasi mengenai langkah yang harus dilakukan setelah kontak langsung dengan pasien positif Covid-19.
Virus corona (Covid-19) merupakan penyakit infeksi yang mudah menular lewat kontak lansung dengan orang yang terinfeksi.
Bahkan orang yang positif Covid-19 bisa tidak menunjukkan gejala sama sekali ketika mereka terinfeksi.
Karenanya untuk memastikan seseorang positif Covid-19 atau tidak, perlu dilakukan tes Covid-19 berupa swab PCR atau swab antigen.
Namun ketika melakukan kontak dengan orang positif Covid-19 rupanya kita tidak disarankan untuk langsung melakukan swab PCR atau tes Covid-19 lainnya.
Alih-alih melakukan tes Covid-19, kita lebih disarankan untuk melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu.
Baca Juga: Ngaku Lalai Terapkan Prokes, Vincent Rompies Kembali Mengidap Covid-19
Hal itu seperti yang dijelaskan dalam Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 3 yang diterima redaksi GridHEALTH.id (22/6/2021).
Dalam pedoman tersebut disebutkan beberapa hal yang dinilai salah kaprah, salah satunya perihal kontak langsung dengan orang positif Covid-19 dan swab PCR.
Dimana pernyataan, "Saya perlu melakukan PCR swab atau swab antigen sesegera mungkin setelah saya mengetahui ada riwayat kontak," adalah SALAH.
Sementara yang benar adalah:
1. PCR swab dilakukan di hari ke 3-5 setelah riwayat kontak ATAU
2. Swab antigen di hari 2-3 setelah riwayat kontak. Jika negatif, harus konfirmasi swab antigen 5 hari kemudian.
Hal ini perlu diperhatikan sebab pemeriksaan terlalu dini dapat beresiko NEGATIF PALSU, yaitukondisi di mana virus sebenarnya sudah ada di dalam tubuh, tetapi belum terdeteksi oleh alat.
Baca Juga: Kasus Positif Meningkat Pesat, Infeksi Covid-19 Varian Delta dari India Mengancam, Ini Gejalanya!
Dimana RISIKO MENULARKAN! tentunya sangat besar.
Hari yang tepat untuk melakukan testing tersebut juga berlaku bagi orang yang baru tiba dari luar daerah.
Selama menunggu hari yang tepat untuk melakukan testing, karantina atau isolasi mandiri harus dijalankan.
Tak lupa juga untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan.
Diketahui protokol kesehatan ini sangat bermanfaat karena penularan virus corona sangat sulit untuk diprediksi apalagi ditemukan juga varian baru, siapa saja bisa terkena penyakit tersebut.
Disebutkan laman who.int (9/7/2020) berjudul "Coronavirus disease (COVID-19): How is it transmitted?", bahwa Covid-19 ditularkan melalui kontak langsung dengan tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi, baik yang dihasilkan melalui batuk maupun bersin.
Baca Juga: Ngeri! Bandung Lockdown 14 Hari, Usai Jawa Barat Tempati Posisi Wahid Kasus Covid-19 di Indonesia!
Seseorang juga dapat terinfeksi dari dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus dan kemudian menyentuh wajah mereka misalnya mata, hidung, mulut.
Karenanya menjalankan protokol kesehatan seperti 3M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, serta menjaga jarak) tidak boleh terabaikan meski sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua. (Traya/Stylo)(*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul, "Kontak Dengan Orang Positif Covid-19 Jangan Langsung Tes Swab PCR, Begini Baiknya".
Penulis: Anjar Saputra
Editor: Soesanti Harini Hartono