Stylo Indonesia - Bagi penderita kanker, mereka yang harus melakukan perawatan pengobatan kanker biasanya akan mengalami beberapa perubahan dalam tubuh mereka.
Sering sekali, bagi mereka yang melakukan perawatan kanker memiliki ciri khas mengalami kerontokan rambut.
Lalu, setelah rambut banyak yang rontok, apakah bisa tumbuh kembali?
Baca Juga: Viral, Komedo di Dagu Hilang Secara Instan Hanya Dengan Ice Cream Mask Bening, Benarkah Ampuh?
Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, penyebab utamanya rambut rontok parah setelah perawatan kanker adalah penggunaan obat sitostatik.
Obat ini membasmi sel-sel yang melakukan pembelahan atau mencegah pertumbuhan sel kanker dengan cepat.
Namun, obat ini memiliki efek samping yaitu menyerang sel-sel lain yang tidak berbahaya, termasuk sel di folikel atau kelenjar rambut kita.
Bila kemoterapi telah selesai, rambut akan tumbuh kembali dalam waktu satu atau dua bulan, meskipun rambut yang tumbuh bisa agak berbeda dari rambut yang lama dari segi ketebalan atau tekstur.
Akan tetapi, sebetulnya kerontokan tidak selalu terjadi pada semua pasien kanker, Stylovers.
Baca Juga: Buat Pasangan Menjadi Lebih Bergairah, 3 Cara Ini Bisa Membuat Aktivitas Seks Tidak Monoton!
Tergantung dari tingkat keseriusan kanker, obat-obatan di dalam kemoterapi dan efeknya bisa berbeda-beda.
Ada yang seluruh rambut di badan mengalami kerontokan, tetapi ada juga yang hanya rontok sebagian.
Beberapa kasus juga ada yang efeknya hanya membuat tubuh pasien menjadi lebih kurus atau layu.
Ketika efek samping obat adalah mengalami kerontokan rambut, biasanya kejadian pertama baru akan dialami sekitar dua sampai tiga minggu setelah pengobatan pertama.
Kerontokan bisa terjadi tanpa rasa, maupun dibarengi sakit kepala atau gatal-gatal.
Selanjutnya, kerontokan juga bisa terjadi secara bertahap atau langsung dalam jumlah banyak.
Maka dari itu, pasien dianjurkan untuk memotong rambut hingga pendek sebelum menjalani kemoterapi.
Hal ini mungkin terdengar sepele, namun, seperti yang dilansir dari Rosetta la Vedette, tindakan ini bisa membantu secara psikologis ketika rambut mulai rontok.
Selain itu, pasien juga bisa menyiapkan topi, kerudung, atau rambut palsu sebelum menjalani kemoterapi juga bisa menjadi pilihan yang bijak.
Penutup kepala tidak hanya berfungsi untuk menambah kepercayaan diri, tetapi juga menjaga suhu kepala.
Bagi pasien penderita kanker, menjalani kemoterapi bukanlah hal mudah, Stylovers.
Dukungan keluarga dan orang terdekat sangat membantu, terutama pada saat awal kerontokan rambut. (*)