Selain itu, mengungkapkan perasaan juga sangat membantu untuk meningkatkan rasa aman dan nyaman sehingga membantu mengurangi stres.
Terlebih pada saat pandemi seperti ini, ketika ruang gerak dan ekspresi pun kadang terbatas.
Hanya saja dari segi cara penyampaiannya terdapat perbedaan tergantung masing-masing individu.
“Beberapa alasan yang bisa membuat pasangan merasa malu atau gengsi dalam mengungkapkan perasaan, diantaranya rasa takut akan penolakan dan respon yang tidak sesuai harapan, berpikir bahwa pasangan bisa membaca pikiran, dan juga tidak terbiasa secara budaya untuk mengungkapkan rasa kasih sayang,” jelas Saskhya.
Baca Juga: Perilaku Pacar saat Chating yang Menjurus Ingin Putus, Kenali 4 Tandanya!
Terdapat 5 bahasa cinta yang sudah cukup dikenal di masyarakat yaitu, memberikan waktu berkualitas (quality time), pujian (words of affirmation), pelayanan (acts of service), hadiah (gifts) ataupun sentuhan (physical touch).
“Ungkapan rasa sayang terhadap pasangan bisa dilakukan dengan menggabungkan beberapa bahasa cinta, misalnya memberikan kado kecil yang disertai kata-kata sayang atau pijatan sambil memuji dan berterima kasih karena sudah bekerja keras untuk keluarga saat pasangan lelah bekerja, merupakan contoh dari menggabungkan beberapa bahasa cinta yang seharusnya bisa dilakukan oleh pasangan,” tambah Saskhya.