Mitos Konsumsi Makanan Berbahan Kedelai Bisa Picu Kanker Payudara, Ini Fakta Sebenarnya!

By Astria Putri Nurmaya, Rabu, 27 Januari 2021 | 15:08 WIB
Kedelai (saga.co.uk)

Stylo Indonesia - Banyak mitos yang beredar mengenai makanan, salah satunya yaitu kedelai yang disinyalir memiliki manfaat buruk bagi kesehatan.

Terdengar mitos di masyarakat bahwa kedelai bisa memicu timbulnya kanker payudara.

Apakah faktanya benar seperti mitos yang beredar di masyarakat Stylovers?

Baca Juga: Wajib Dilakukan Tapi Masih Bingung Periksa Kanker Payudara? Ini Keunggulan Mamografi dan USG yang Wajib Perempuan Tahu!

Daripada terus menerka-nerka langsung saja kita kupas, mitos makanan berbahan dasar kedelai yang disebut bisa picu kanker payudara menurut ahli.

Sebelum masuk ke inti permasalahan, kita perlu tahu lebih dahulu apa itu kedelai.

Kedelai merupakan salah satu sumber protein nabati yang menyehatkan untuk tubuh.

Selain itu kedelai memiliki manfaat kesehatan yaitu bisa menurunkan kadar gula darah, meningkatkan kesehatan jantung serta dapat menurunkan gejala menopause.

Banyak yang mempercayai mitos bahwa kedelai dapat memicu timbulnya kanker payudara sebab kandungan isoflavon.

Isoflavon sendiri merupakan kandungan molekul yang mirip dengan hormon estrogen.

Hormon estrogen sendiri memang dapat memicu pertumbuhan sel kanker payudara Stylovers.

Baca Juga: Cegah Kanker Payudara! Wanita Wajib Tahu Cara Pencegahannya!

Namun penting diingat bahwa estrogen dan isoflavon memiliki efek yang berbeda pada tubuh.

Bahkan Erin Roesch, ahli kanker dari Cleveland Clinic, mengatakan bahwa kedelai bukanlah penyebab utama kanker payudara.

"Uji klinis secara konsisten menunjukkan asupan isoflavon tidak berdampak buruk pada risiko kanker payudara," ujarnya.

Sama halnya data dari laporan dari American Cancer Society, direktur strategis epidemiologi nutrisi untuk American Cancer Society, Marji McCullough, mengatakan riset yang membuktikan kedelai dapat meningkatkan risiko kanker belum memiliki data yang akurat.

Hal ini disebabkan riset tersebut hanya didasarkan pada uji coba hewan pengerat, sedangkan hewan tersebut memproses kedelai secara berbeda dari manusia.

"Dalam penelitian manusia, efek estrogen kedelai tampaknya tidak berpengaruh sama sekali," ungkap McCullough.

Berbanding terbalik dengan mitosnya, kedelai justru memiliki banyak kandungan yang bermanfaat untuk tubuh serta dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara.

Baca Juga: Tetap Semangat! Penyintas Kanker Payudara Tetap Bisa Beraktivitas Secara Normal

Diketahui dalam 100 gram kedelai terkandung, 173 kalori, 63 persen air, 16,6 gram protein, 9,9 gram karbohidrat, 3 gram gula, 9 gram lemak total, 6 gram serat, 1,3 gram lemak jenuh, 1,98 gram lemak tak jenuh tunggal, 5,06 gram lemak tak jenuh ganda, 0,6 gram omega 3, 4,47 gram omega 6.

"Faktanya, semakin banyak bukti menunjukkan mengonsumsi kedelai justru dapat menurunkan risiko kanker payudara, terutama di kalangan wanita Asia," tambah McCullough.

Jadi mitos dan fakta sebenarnya sangat berbeda jauh ya, Stylovers. (*)