Sebenarnya, lipstik KissKiss ini aslinya hanya seharga 34 dolar Amerika atau setara dengan sekitar Rp 480.000. Namun, kemasan edisi spesial inilah yang membuatnya dibanderol dengan harga selangit.
Tabung lipstik ini terbuat dari 110 gram emas 18 karat dan bertahtakan 199 berlian yang berkilau. Lipstik ini terdiri dalam 15 pilihan warna eksklusif dan dapat diisi ulang.
#4. Lipstik Sebagai Lambang Emansipasi
Elizabeth Cady Stanton, Charlotte Perkins Gilman, dan feminis di era awal lainnya mewarnai bibir mereka dengan lipstik sebagai simbol emansipasi ketika mereka ikut berbaris dalam reli Suffragette NYC 1912.
#5. Jadi Simbol Status
Baik laki-laki maupun perempuan di era Mesir Kuno mengenakan lipstik sebagai simbol status mereka.
Mereka menggunakannya hampir setiap hari dengan batang kayu yang basah dan warna-warna yang disukai seperti magenta, biru-hitam, dan oranye, meskipun merah juga merupakan warna yang populer pada masa itu.
Baca Juga: Rekomendasi Lipstik Nude untuk Kulit Sawo Matang di Bawah 50 Ribu
#6. Digunakan oleh PSK
Di zaman Yunani Kuno, lipstik tidak lagi populer di kalangan warga kelas atas dan malah digunakan oleh para PSK.
Bahkan, ada peraturan yang menyatakan bahwa PSK tidak boleh keluar tanpa memakai lipstik, untuk membedakan diri mereka dengan perempuan lain.
#7. Lipstik di Roma
Perempuan kaya di era Roma Kuno memiliki tim penata rambut dan penata rias profesional sendiri yang disebut cosmatae yang bertugas untuk memakaikan lipstik setiap hari.
Namun sayangnya, lipstik di masa itu banyak sekali mengandung bahan beracun seperti timbal putih, fucus, dan vermillion.
#8. Dianggap Meningkatkan Moral
Di Inggris Raya selama Perang Dunia II, semua produk kosmetik dijatah. Sementara itu, lipstik tetap diproduksi karena Winston Churchill menganggap lipstik dapat meningkatkan moral.