Glitter dulunya tidak sengaja ditemukan oleh ahli mesin Amerika bernama Henry Ruschmann pada tahun 1934.
Ia sebenarnya sedang mencari cara untuk mengompres sampah lama dan, dalam prosesnya, dia menumbuk sisa-sisa plastik yang menjadi bentuk glitter pertama.
Awalnya glitter mendapat reputasi buruk di masa lalu ketika penelitian mengungkapkan bahwa glitter adalah partikel tidak ramah lingkungan atau sulit terurai.
Baca Juga: Syahrini Calon Istri Reino Barack Pakai Lipstik Glitter Bling Bling yang Curi Perhatian!
Proses pembuatan glitter tentu saja telah dimodernisasi sejak itu dan berkat para penggiat kecantikan, banyak brand kecantikan mulai meluncurkan riasan glitter yang berbahan dasar tumbuhan dan ramah lingkungan.
Menurut American Optometric Association, bedak dan eyeshadow berbahan dasar glitter memiliki partikel kecil di dalamnya yang dapat memperburuk kondisi mata.
Pedoman FDA (Food and Drug Administration) terkait glitter dalam kosmetik sulit untuk diuraikan.
Ini tidak berarti bahwa glitter tidak aman, namun, kita hanya perlu mempertimbangkan jenis glitter yang akan gunakan.