Ia tak bisa melihat wajah tersangka karena memang ditutupi masker berkaitan dengan protokol kesehatan.
"Buat saya kondisi MYD saat itu cukup tegang karena dari kakunya dia berdiri saat menghadapi teman-teman media."
"Yang kedua kita bisa mendengar dari intonasi suara di beberapa waktu setelah dia mulai melakukan press conference," terang Kirdi.
Menurutnya, ada bagian di mana suara MYD menjadi bergetar dibanding sebelumnya.
Sehingga Kirdi menganalisa ada rasa takut, grogi, dan atau sedih.
"Jadi buat saya MYD itu terlihat emosi paling bisa kita detect dari suaranya, groginya adalah takut dan atau sedih."
"Kalau kita lihat, takut karena memang di posisi dia berhadapan dengan pihak berwenang," tambahnya.
Selain baru saja bertemu dengan tim penyidik, MYD dibayangi dengan jerat hukum dalam kasus ini.
Lantas menurut Kirdi, emosi sedih yang ditunjukkan oleh pria asal Medan ini terbilang wajar.
Karena untuk menyelesaikan kasus ini, MYD harus berhadapan dengan banyak pihak.
Bahkan sangat masuk akal apabila dalam konferensi pers ia menunjukkan rasa sedih itu.
"Kedua, sedih, kenapa? Emosi itu wajar untuk muncul."
"Kalau buat saya sedih adalah emosi yang masuk akal terjadi," jelas Kirdi.