Swab Antigen ala Bunga Citra Lestari Viral dan Dikritik, Ternyata Ini Bahayanya Jika Kamu Lakukan Sendiri di Rumah!

By Stylo Indonesia, Rabu, 6 Januari 2021 | 18:25 WIB
Swab Antigen ala Bunga Citra Lestari Viral dan Dikritik, Ternyata Ini Bahayanya Jika Kamu Lakukan Sendiri di Rumah! (Tribunnews.com)

Stylo Indonesia - Swab antigen kini jadi salah satu hal yang dirasa akurat untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.

Hal tersebut juga dilakukan oleh artis cantik Bunga Citra Lestari.

Bahkan, Bunga Citra Lestari diketahui melakukan swab antigen untuk setiap orang terdekatnya tanpa menggunakan jasa pihak medis.

Baca Juga: Keluarga Anang Hermansyah Lakukan Swab Test Covid-19, Aurel Hermansyah Malah Bikin Salfok Karena Cuek Pakai Daster Rumahan

Tindakan tersebut kemudian viral dan dikritik oleh netizen karena dirasa berbahaya jika tanpa dilakukan oleh pihak medis.

Seperti yang dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, melakukan swab sendiri tanpa bantuan tenaga profesional memang tidak dianjurkan. Menurut DR. dr Sarwastuti Hendradewi, SpTHT-KL (K).,Msi Med, tindakan itu sangat berbahaya.

Ada beberapa risiko kesehatan yang bisa terjadi apabila swab tidak dilakukan oleh tenaga profesional.

Pertama, kesalahan hasil pemeriksaan.

Dokter yang akrab disapa Dewi itu menjelaskan, swab merupakan tindakan di nasofaring untuk mengambil spesimen yang digunakan untuk pemeriksaan.

Swab nasofaring dilakukan melalui lubang hidung.

Hidung merupakan organ yang memiliki struktur anatomi sempit.

Baca Juga: Bunga Citra Lestari Akhirnya Pamer Pose Wajah Penuh Ekspresif, Istri Mendiang Ahsraf Sinclair Langsung Panen Pujian

Belum lagi di hidung banyak bangunan-bangunan dan pembuluh darah serta mukosa (lapisan kulit dalam) yang tipis.

Menurut Dewi, orang awam yang melakukan swab sendiri tidak memahami struktur anatomi hidung dan tidak mengetahui bagian yang harus diambil.

"Jadi bagian yang diambil enggak sampai ke tempat seharusnya yang menjadi bahan pemeriksaan," ujar Dewi kepada Kompas.com, Senin (4/1/2021).

Kesalahan dalam pengambilan bagian untuk pemeriksaan bisa memberikan hasil yang tidak tepat.

Bisa jadi hasil pemeriksaan harusnya positif.

Tapi karena tempat pengambilannya salah, hasilnya menjadi negatif.

Sakit dan patah

Selain itu, bisa jadi orang yang hendak diswab memiliki struktur hidung bengkok sehingga rongga hidung lebih sempit

Apabila yang melakukan swab tidak memahami struktur tersebut dan asal mengambil, maka bisa menyebabkan kesakitan luar biasa.

Risiko selanjutnya adalah patahnya tangkai yang digunakan untuk melakukan swab.

Hal ini dikarenakan fungsi hidung ketika terkena benda asing.

Baca Juga: Rayakan Idul Adha Perdana Tanpa Ashraf Sinclair, Bunga Citra Lestari Panen Doa Saat Pamer Gaya Cantik Pakai Hijab

"Fungsi hidung menimbulkan refleks bersin. Kalau memasukkan tangkainya kena mukosa, bisa bersin, dan risiko putus tangkainya. Ini sering terjadi," kata Dewi.

Apabila tangkai patah di dalam, sementara yang melakukan swab tidak paham cara mengambilnya, maka risikonya bisa terjadi pendarahan di hidung atau epistaksis.

Risiko pendarahan juga bisa terjadi jika tangkai swab mengenai pembuluh darah.

Dewi menekankan, di hidung banyak sekali pembuluh darah yang mudah pecah.

"Pendarahan yang banyak bisa menimbulkan syok karena panik. Selain itu, pendarahan yang banyak bisa menyumbat jalan napas, yang berakibat fatal," tambahnya.

Dewi mengatakan, epistaksis atau pendarahan yang vanyak merupakan suatu kondisi kegawatdaruratan di bidang THT.

Kondisi ini perlu ditangani dengan segera.

"Jangan sampai risikonya fatal bukan karena swab untuk pemeriksaan Covid-19, tapi karena efek samping epistaksis," ujar dokter yang berpraktik di Departemen THT RS Dr Muwardi Surakarta itu.

Baca Juga: Bikin Rasa Percaya Diri Menurun! 3 Cara Ini Ampuh Menghilangkan Bau Kaki

Tenaga profesional

Dewi mengingatkan, sebaiknya swab dilakukan oleh tenaga profesional yang sudah mengetahui teknik swab dan struktur anatomi hidung dengan baik.

Dengan begitu dapat meminimalkan risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

"Lebih aman melakukan swab di rumah sakit atau fasilitas kesehatan yang menyediakan layanan tersebut," kata Dewi.

Selain itu, tenaga profesional yang melakukan swab sudah dilengkapi APD untuk melindungi dirinya terpapar virus.

"Prinsipnya 'kan kalau mau melakukan swab, orang yang di-swab itu positif, meskipun nanti hasilnya negatif. Jadi tenaga profesional sudah memproteksi diri dengan memakai APD lengkap," pungkas Dewi. (*) Dinda Stylo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Coba-coba Swab Antigen Sendiri, Ini Bahayanya"Penulis: Maria Adeline Tiara Putri