Mengenal Fakta Tentang Clean Beauty, Benarkah Sudah Pasti Lebih Aman?

By Cerysa Nur Insani, Jumat, 20 November 2020 | 14:20 WIB
Mengenal Fakta Tentang Clean Beauty, Benarkah Sudah Pasti Lebih Aman? (www.freepik.com)

Ada beberapa kesalahpahaman tentang kecantikan bersih yang perlu diperjelas.

Apakah Clean Beauty Harus Alami?

Clean beauty telah ada sejak lama, tetapi gerakannya berkembang pesat.

Sebelumnya, produk yang hanya mengandung bahan-bahan alami dianggap sebagai bintang dari clean beauty. “Bebas pengawet” merupakan salah satu klaimnya.

Namun, jawaban atas pertanyaan tadi adalah tidak, clean beauty tidak harus selalu alami.

Di abad kedua puluh satu ini, ilmu kecantikan telah berkembang untuk menciptakan banyak bahan sintetis yang aman, bahan-bahan buatan manusia yang aman, dan bahkan pengawet yang aman.

Faktanya, semua kosmetik memang harus mengandung beberapa bentuk pengawetan yang aman untuk menjaga stabilitas formulasinya.

Selama bahan sintetis tersebut tidak beracun dan terbukti tidak memiliki efek berbahaya, bahan tersebut dapat dimasukkan ke dalam produk clean beauty.

Apakah Clean Beauty Harus Organik?

Mirip dengan klaim alami, klaim organik juga sering disalahartikan dengan clean beauty.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Masker Lokal Bahan Organik untuk Atasi Semua Permasalahn Kulit Wajah

Seperti halnya makanan organik, ada banyak manfaat bahan organik dalam kosmetik, tetapi bahan non-organik sama amannya.

Intinya, tidak, clean beauty tidak harus organik. Ya, clean beauty bisa menjadi organik, tetapi itu bukan persyaratan yang mutlak.

Persyaratan utamanya adalah bahwa bahan-bahan tersebut aman, terlepas dari apakah bahan tersebut organik atau tidak.

Apakah Kecantikan Bersih Harus Ramah Lingkungan?

Tak sedikit produk kecantikan yang memiliki klaim eco-friendly atau ramah lingkungan. (www.freepik.com)

Masalah ramah lingkungan dalam klaim di dunia kecantikan seringkali diasosiasikan dengan istilah-istilah seperti berasal dari tumbuhan, vegan, cruelty-free, eco-friendly, dan sustainable.

Meski kriteria itu kedengarannya bagus, produk kecantikan dapat menunjukkan semua karakteristik ini dan tidak dianggap clean beauty jika mengandung bahan beracun.

Sebaliknya, produk kecantikan dapat memiliki bahan-bahan yang murni dan aman, tetapi mungkin bersumber secara konvensional atau mengandung produk hewani (misalnya madu, beeswax, sutra).

Dalam hal ini, produk masih dianggap clean beauty karena tidak beracun, tetapi tidak dianggap ramah lingkungan. Jadi tidak, clean beauty tidak harus selalu ramah lingkungan.